Fri. Sep 20th, 2024

RS Kariadi: Pemberhentian Sementara Dokter Yan Dekan FK Undip Tak Pengaruhi Layanan ke Pasien

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Manajer Hukum dan Humas RS Kariadi Semarang Vivi Vira Viridianti mengatakan penghentian sementara pengobatan dokter bedah Yan Visnu Prajoko di RS tidak terkait dengan pelayanan pasien.

Keterlambatan ini tidak mempengaruhi pelayanan terhadap pasien, kata Vivi di Semarang, Senin, 2 September 2024.

Selama Dokter Yan tidak berpraktik di RS Gariyadi, maka dokter lain dapat ditunjuk menggantikannya. Sebab, operasi onkologi dilakukan secara tim, kata Vivi.

Sesuai keputusan tanggal 28 Agustus 2024, Dr. Yan untuk sementara diskors dari rumah sakit terbesar di Jawa Tengah oleh Dr. Agus Ahmadi, Direktur Eksekutif RS Kariyadi.

Tujuan pelepasan sementara tersebut, agar dokter yang juga menjabat sebagai Direktur Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) ini bisa fokus dalam proses investigasi kematian mahasiswa Program Terapi Fisik (PPDS). Dr. Alia Rizma Lestari.

Jika proses investigasi kematian mahasiswa PPDS anestesi FK Undip selesai, dr Yan bisa kembali berpraktik di RS Kariyadi.

“Setelah selesai, kamu bisa bergabung lagi,” kata Vivi merujuk pada Antarar. Anestesi PPDS Undip juga dihentikan sementara

Bersamaan dengan itu, Vivi juga menyampaikan bahwa hingga saat ini PPDS Anestesi Undip masih dihentikan.

“Sampai saat ini PPDS anestesi FK Undip dihentikan sementara,” ujarnya.

 

Di saat yang sama, Vivi juga menyampaikan bahwa pelayanan RS Kariyadi tidak terdampak karena adanya penghentian sementara kegiatan mahasiswa PPDS Anestesiologi Undip.

“PPDS itu belajar, bukan bekerja. Selama di Gariyadi, mereka belajar,” ujarnya.

Diketahui bahwa saat menyelidiki penyebab bunuh diri Dr. Auliya Rizma, Departemen Kesehatan meminta penghentian sementara operasi anestesi PPDS Undip.

Tujuannya agar para dokter junior yang belajar di sana tidak dipaksa oleh seniornya saat menjalani pemeriksaan terkait kematian mahasiswanya.

Maksudnya suspensi itu untuk menghilangkan ancaman saat ujian, dari senior hingga junior. Setelah ujian bisa dibuka,” Menteri Kesehatan RI Budi kata Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.

Seorang dokter muda berusia 30 tahun ditemukan tewas di kamar tidurnya pada 12 Agustus 2024. Ia menduga dirinya akan meninggal karena suntikan anestesi ke tubuhnya.

Meninggalnya Dokter Alia Rizma Lestari diduga terkait dengan pelecehan yang dialaminya selama bertugas di PPDS.

Departemen Kesehatan dan kepolisian kini melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran di balik kematian dr. Auliya Rizma Lestari.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *