matthewgenovesesongstudies.com, Gerakan Penghijauan Sistem Terpadu (Gesit) Bontang merupakan program pemerintah kota Bontang untuk perlindungan lingkungan hidup. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Bontang.
Peluncuran program Gesit digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bontang Lestari pada Rabu (14/8). Gerakan tersebut diresmikan langsung oleh Asisten Manajer Pembangunan, Lukman, yang turut mengungkapkan rasa syukurnya karena dinilai mampu menjadikan Bontang sebagai kota layak huni.
Dikatakannya, hal ini sejalan dengan visi kedua Pemda Bontango, yaitu kota Bontango berkelanjutan yang layak huni, cerdas, dan ramah lingkungan, melalui penguatan perekonomian, sosial budaya dan infrastruktur serta menjaga lingkungan.
“Saya sangat bersyukur atas inisiatif ini, program penghijauan ini semakin digalakkan mengingat pentingnya peran pepohonan dalam penyerapan air dan pencegahan banjir,” ujarnya.
Kegiatan yang ditandai dengan penanaman pohon ini akan menjadi program rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bontang terhadap pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim.
Kepala DLH Bontanga, Heru Triatmojo menjelaskan, program Gesit dirancang untuk menjaga keseimbangan kawasan hijau di kota ini. Kini kawasan hijau Bontang mencapai 49,30% dari luas wilayah. Ia mengatakan meski cakupan RTH melebihi batas minimal 20%, namun Heru menekankan pentingnya terus meningkatkan upaya konservasi.
“Dukungan berbagai pemangku kepentingan seperti PT Indominco Mandiri sangat berarti bagi suksesnya program ini,” kata Heru.
Heru juga menambahkan, seluruh pohon yang ditanam dalam program Gesit akan didaftarkan dan akan terus diawasi. Untuk lebih jelasnya, penaburan akan dilakukan di tiga areal utama, yakni RTH di kawasan TPA Bontang Lestari, RTH Bunga Eja, dan RTH Obi di kawasan Hutan Khatulistiwa.
(*)