Fri. Sep 20th, 2024

Rupiah di 16.000 per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget Enggak Usah Bingung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meyakini nilai tukar rupiah akan terus menguat. Penguatan nilai tukar rupiah disebabkan dampak positif bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.

“Tidak usah kaget, tidak usah bingung lho, Rp 15.990, alhamdulillah yang penting stabil di kisaran Rp 16.000, meski dari hari ke hari naik hingga Rp 15.900. Rabu (22/5/2024) Gubernur Bank Indonesia Perry Warzio mengatakan nilai tukar rupiah mengalami kenaikan dan penurunan.

Optimisme tersebut disebabkan oleh adanya empat faktor utama yang mendorong penguatan nilai tukar rubel. Pertama, masuknya kembali portofolio asing; Kedua, imbal hasil yang menarik; Ketiga, prospek perekonomian Indonesia cukup baik dibandingkan negara-negara emerging market lainnya.

Setelah terdepresiasi sebesar 2,49 persen (ptp) pada April 2024, rupee terapresiasi sebesar 1,66 persen (ptp) secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024). Penguatan nilai tukar rupiah disebabkan dampak positif bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.

Respons kebijakan ini akan merangsang aliran masuk modal asing, khususnya SBN dan SRBI, hingga $4,2 miliar pada Mei 2024. Lebih baik dari negara lain

Dengan perkembangan tersebut, kata dia, rupiah masing-masing menguat 3,74 persen dibandingkan level akhir Desember 2023, menguat 4,91 persen, menguat 5,52 persen, dan menguat 5,99 persen terhadap peso Filipina, won Korea, dan baht Thailand.

“Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap stabil didorong oleh kenaikan BP rate, penurunan premi risiko, prospek perekonomian yang membaik, dan stabilitas Bank Indonesia yang tetap terjaga, dengan pendapatan yang menarik. Nilai tukar rupiah, ” dia berkata. .

Sebelumnya, pelaku pasar menantikan pengumuman hasil Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) jelang libur panjang pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (22/5/2024).

Rupee terapresiasi sebesar 20 poin atau 0,12% menjadi 15.979 terhadap dolar AS pada Rabu pagi 22 Mei 2024 dari 15.999. Demikian dikutip dari Antara

Pengamat pasar uang Bank Mandiri Reni Eka Putri mengatakan kepada ANTARA, pelaku pasar menunggu rilis RDG Bank Indonesia yang akan dirilis pada Rabu menjelang libur pasar domestik.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, Reni memperkirakan rupee akan bergerak pada kisaran 15.970-16.045 terhadap dolar AS. Reni mengatakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-rate pada angka 6,25 persen pada pertemuan Mei tahun ini.

Dari sisi eksternal, ketidakpastian waktu penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar uang.

 

Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September 2024, dengan inflasi yang masih tinggi sehingga perlu waktu agar hal tersebut benar-benar terjadi. .

Selama beberapa hari terakhir, volatilitas rupee dipengaruhi oleh pernyataan pejabat Fed yang menyatakan bahwa suku bunga acuan AS harus dijaga tetap tinggi dan jika ada peluang untuk memangkas suku bunga The Fed, itu sudah cukup. Sekali di tahun 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *