Fri. Sep 20th, 2024

Rupiah Tembus 16.200 per Dolar AS, Ini Saran Ekonom untuk Redam Dampak Depresiasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga menembus level 16.000 beberapa waktu lalu. Bahkan, rupee terus melemah hingga menembus level 16.200 akibat krisis ekonomi global.

Manajer Portofolio Senior, Equity Manulife Investment Management, Samuel Kesuma mengaitkan melemahnya rupee baru-baru ini dengan faktor-faktor yang lebih global. Menurut dia, salah satu fokus Bank Indonesia (BI) saat ini sudah tepat, yakni upaya menstabilkan nilai tukar.

“Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan untuk mendukung nilai tukar melalui intervensi di pasar valuta asing dan pembelian SBN (surat berharga negara) di pasar sekunder, yang juga diharapkan dapat mendukung pasar obligasi.”

Dia memperkirakan, jika gejolak nilai tukar saat ini hanya lonjakan sementara, maka rupee akan berada di level 14.900-15.300 per dolar AS hingga akhir tahun.

Berbeda dengan Samuel, Ekonom berpengalaman UPN Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai pelemahan nilai tukar rupiah harus disikapi dengan melihat konteks perekonomian negara secara keseluruhan. “Sebagai seorang ekonom, saya menghimbau Ibu Sri Mulyani dan pengambil kebijakan ekonomi lainnya seperti Bank Indonesia dan OJK untuk menganalisis konteks perekonomian yang lebih luas, termasuk kebijakan pemerintah, kondisi pasar global, dan faktor internal yang mempengaruhi kekuatan perekonomian,” ujarnya. berbicara.

Dia mengatakan harus ada penilaian yang melampaui angka depresiasi mata uang dan mencakup pertimbangan fiskal atau makroekonomi, stabilitas politik serta kebijakan fiskal dan moneter. “Jangan hanya membandingkan depresiasi nilai tukar secara nominal,” tuntutnya.

Tonton video pilihan ini:

Menurut dia, untuk memperkuat nilai tukar rupiah secara berkelanjutan dan menyentuh aspek fundamental perekonomian, Indonesia memerlukan serangkaian reformasi mendalam.

Namun upaya ini harus dilakukan secara serius, jika tidak, cadangan devisa Indonesia tidak akan cukup untuk meredam gejolak dolar AS yang tiba-tiba. Ia mengatakan: “Dengan melemahnya rupiah selama seminggu terakhir, devisa Indonesia diperkirakan berkurang $2,6 miliar, cadangan devisa menjadi $137,8 miliar pada akhir April 2024.”

Padahal, mengutip data Bank Indonesia (BI), posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 sebesar USD 140,4 miliar. Ia pun mengusulkan sejumlah langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupee.

Pertama, mendiversifikasi sumber keuangan untuk pembangunan ekonomi. Hal ini dicapai dengan mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri (ULN), baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kedua, reformasi kebijakan fiskal. Menurut dia, kebijakan fiskal sebelumnya tidak mengoptimalkan struktur perpajakan guna meningkatkan penerimaan anggaran tanpa membebani sektor produksi.

Ketiga, kebijakan moneter proaktif melalui koordinasi yang lebih erat antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga inflasi dan menstabilkan nilai tukar. “Terkadang BI terkesan hanya menjadi pelindung rupiah, padahal koordinasi bisa memperkuat rupiah tanpa merugikan mata uang asing Indonesia secara signifikan,” ujarnya.

Dengan mengambil pendekatan yang lebih komprehensif dan berfokus pada kekuatan internal perekonomian, Indonesia dapat membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan.

Dia menegaskan, penguatan rupee tidak hanya melalui intervensi pasar tetapi juga melalui perbaikan struktural akan meningkatkan perekonomian dari dalam.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *