Fri. Sep 20th, 2024

Rupiah Terkapar dan Bunga Acuan BI Naik, Apa Strategi Bertahan Dharma Polimetal?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Produsen suku cadang otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berbagi strateginya menghadapi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang berpotensi mempengaruhi penjualan di sektor otomotif.

Presiden Dharma Polymetal Ilianto Santoso mengungkapkan penjualan suku cadang mobil akan melambat pada kuartal I 2024 menjelang kenaikan suku bunga.

“Rata-rata penjualan pada kuartal I 2024 turun rata-rata hanya 70.000 unit per bulan,” kata Irianto saat jumpa pers, Kamis (25 April 2024). Pada kuartal tersebut sekitar 90.000 unit per bulan.

Irianto menambahkan, perseroan sedang mempersiapkan strategi menghadapi kenaikan suku bunga dan kuatnya nilai tukar dolar AS, salah satunya dengan ekspansi bisnis.

“Perusahaan kami masih dalam proses ekspansi dan rencananya kami akan menyelesaikan pembangunan dua pabrik baru. Saat ini kami sedang melakukan ekspansi di pabrik Trimitla kami di Cirebon, di mana kami sedang membangun gedung baru, pabrik baru dikatakan.

Menurut Irianto, meski situasi makroekonomi dan geopolitik saat ini tidak menentu, namun perusahaan harus tetap beroperasi dan memberikan jaminan kepada seluruh karyawannya. Perseroan terus menghasilkan pendapatan proyek yang meningkat sebesar 10% pada tahun 2024. “Itu tugas dan tanggung jawab kami, terutama kepada investor yang menaruh kepercayaannya kepada kami,” jelasnya.

Penanaman Modal

Selain itu, perseroan telah merencanakan anggaran belanja modal (Capex) sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar pada tahun 2024.

Irianto mengatakan perseroan merencanakan penanaman modal mulai akhir tahun 2023 dan terus mengkajinya setiap bulan.

“Penanaman modal sekitar Rp.1” 300 hingga Rp 400 miliar dari keuntungan tahun lalu. “Oleh karena itu, kami berupaya membiayai sebagian operasional kami melalui pinjaman perbankan, karena kami masih membutuhkan hubungan baik dengan perbankan,” tutup Irianto.

Produsen suku cadang mobil PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) merencanakan anggaran belanja modal (Capex) sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar pada tahun 2024.

Irianto Santoso, Presiden Dalma Polymetal, mengatakan perseroan berencana melakukan penanaman modal mulai akhir tahun 2023 dan terus melakukan peninjauan setiap bulannya.

“Penanaman modal sekitar Rp.1” 300 hingga Rp 400 miliar dari keuntungan tahun lalu. “Kami masih membutuhkan hubungan baik dengan perbankan, sehingga kami berupaya untuk menggalang sebagian modal usaha dan pinjaman dari perbankan,” kata Irianto dalam jumpa pers, Kamis (25 April 2024).

DRMA meraih laba bersih divisi induknya pada tahun 2023 dengan mencatatkan Rp 611,75 miliar.

DRMA memperkirakan penjualan, pendapatan, dan laba meningkat sebesar 10% pada tahun 2024.

“Kami memilih untuk menetapkan target pertumbuhan yang relatif konservatif, yang merupakan bagian dari penerapan prinsip kehati-hatian dalam seluruh kebijakan perusahaan,” jelas Irianto.

Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang industri kendaraan listrik, Dala Group telah menyiapkan paket baterai dan produk mesin BLDC (brushless direct current).

Kedepannya produk tersebut akan dipasok ke merek sepeda motor Indonesia dan juga akan digunakan untuk memodifikasi sepeda motor produksi Da Group.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *