Sun. Oct 6th, 2024

Rusia Gempur Desa di Selatan Donetsk Ukraina, Seluruh Bangunan Hancur

 

matthewgenovesesongstudies.com, Donetsk – Pada Minggu, 5 Mei 2024, VOA Indonesia mengutip Associated Press (AP) ketika gambar drone menunjukkan kota Ocheretine terbakar akibat serangan udara Rusia. Tidak ada satu pun bangunan di kota itu yang selamat dari serangan itu.

“Pasukan Rusia merebut desa Ocheretyne sebelum perang yang berpenduduk 3.000 jiwa,” kata militer Ukraina.

Militer Ukraina juga mencatat adanya pertempuran sengit di wilayah tersebut ketika angkatan bersenjata Ukraina bertempur untuk mengusir warga Rusia dari wilayah Donetsk di timur Ukraina.

Sementara itu, militer Rusia menyerang pasukan yang terkuras di Kiev dengan artileri, drone, dan bom.

“Wilayah Kharkiv dan Dnipro di Ukraina dilanda serangan pesawat tak berawak Rusia semalam. Setidaknya enam orang, termasuk seorang anak berusia 13 tahun, terluka ketika pesawat tak berawak menyerang bangunan komersial dan perumahan,” kata pihak berwenang setempat, Sabtu. ) /5).

Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya telah menghancurkan seluruh 13 drone Shahed yang menargetkan wilayah tersebut, namun sisa-sisa drone yang jatuh di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, mengenai sasaran pemukiman, melukai empat orang dan membakar gedung perkantoran. telah membawa. terkendali, gubernur wilayah tersebut, Oleh Sinekhubov, menulis dalam pesannya tentang permintaan Telegraph.

Kantor berita negara Rusia RIA melaporkan pada hari Sabtu bahwa militer Rusia menargetkan pangkalan udara di Kharkiv yang digunakan oleh pasukan Ukraina. Media pemerintah melaporkan bahwa Sergey Lebedev adalah koordinator teroris di Moskow.

Komentar Lebedev tidak dapat diverifikasi secara independen, kata AP.

 

 

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu (4/5) bahwa pasukan pertahanan udaranya menembak jatuh empat rudal jelajah buatan AS, yang dikenal dengan singkatan ATACMS, di Semenanjung Krimea. Kementerian mengatakan pihaknya menembakkan 15 ATAKMS minggu lalu.

Amerika Serikat (AS) diam-diam mengerahkan rudal jarak jauh di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Pada konferensi pers 10 hari yang lalu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan membenarkan bahwa “sejumlah besar” rudal telah dikirim ke Ukraina, dan menambahkan bahwa “kami akan mengirimkan lebih banyak lagi.”

Sullivan mengatakan Ukraina bermaksud menggunakan senjata hanya di wilayah Ukraina, bukan di wilayah Rusia. Namun, dia mengatakan rudal pertama yang diluncurkan pada awal 17 April digunakan untuk menargetkan bandara Rusia di Krimea, 165 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.

 

Pada saat yang sama, Rusia mengkritik latihan militer NATO selama empat bulan yang disebut “Pembela Tegas”.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa latihan NATO di dekat perbatasan Rusia adalah bukti bahwa aliansi Barat sedang mempersiapkan kemungkinan konflik dengan Rusia.

Zakharova menolak klaim NATO bahwa Rusia melakukan serangan hibrida terhadap negara-negara anggota NATO dan menyebutnya sebagai informasi palsu yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas aliansi tersebut.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *