Mon. Sep 30th, 2024

Saham BRIS dan BREN Masuk Indeks FTSE di Jajaran Emiten Kapitalisasi Besar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam pencatatan terbaru, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT mengumumkan perubahan komposisi komponen FTSE Global Capital Index, termasuk Asia Pacific Ex Jepang dan China pada September 2024. Bank Suriya Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu emiten dengan kapitalisasi terbesar.

Berdasarkan seri indeks ekuitas global FTSE yang dipublikasikan pada Sabtu (24/8/2024), saham BRIS termasuk emiten berkapitalisasi menengah dan besar, sedangkan saham BREN termasuk emiten berkapitalisasi besar.

Selain itu, FTSE juga mencoret beberapa emiten Indonesia dari daftar kapitalisasi besar, antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT GoTo Gojek Indonesia Tbk (GOTO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT HM Sampoerna. Tbk (HMSP) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Penerbit

FTSE menempatkan emiten ini di antara emiten-emiten berkapitalisasi menengah CPIN, GOTO, KLBF, dan UNTR. FTSE juga menerbitkan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Syaria Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Smartfren Tbk (FREN).

Selain itu, emiten berkapitalisasi kecil seperti PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (ARTO) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (ADMR) . FTSE juga mencakup beberapa emiten. CMRY), PT Silom International Hospitals Tbk (SILO).

Selain itu, ada beberapa saham yang tercatat sebagai emiten kapitalisasi mikro atau micro cap, antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Ancara Logistic Indonesia Tbk (ALII), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), dan PT Kardig Aero. Jasa Tbk (CASS), PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE).

 

 

Selanjutnya, emiten yang tercatat sebagai emiten kapitalisasi mikro adalah PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), PT Surya Pertivi Tbk (SPTO), PT Temas Tbk (TMAS) dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). Selain itu, terdapat 17 emiten yang keluar dari jajaran emiten berkapitalisasi kecil.

Emiten tersebut antara lain PT Adira Finance Tbk (ADMF), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) dan PT Budi Starch and Sweets Tbk (BUDI).

Berikut ini adalah PT Bundamedik Tbk (BMHS), PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Indonesia Technical Terminal Tbk (IPCC) dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).

Kemudian saham PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dan PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA), dan PT Vijaya Karya Beton Tbk (WTON).

 

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi 19-23 Agustus 2024. Analis mengaitkan penguatan IHSG dengan ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Federal Reserve) akan memangkas suku bunga. federal).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (24/8/2024), IHSG sepanjang periode 19-23 Agustus 2024 menguat 1.524 persen dari pekan sebelumnya sebesar 7.432,09. IHSG membukukan tertinggi tiga kali berturut-turut pada pekan 19-21 Agustus 2024.

Kapitalisasi pasar saham juga meningkat 1,75 persen menjadi Rp12,779 triliun dari pekan lalu Rp12,560 triliun. Investor asing memborong saham senilai Rp 8,25 triliun pada pekan ini. Pekan lalu, investor asing mencatatkan aktivitas pembelian saham sebesar Rp 2,94 triliun. Selama tahun 2024, investor asing mencatatkan aktivitas pembelian saham sebesar Rp 12,63 triliun.

Pertumbuhan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi bursa harian yang naik 106,10 persen dari Rp9,32 triliun menjadi Rp19,21 triliun pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian saham naik 17,65% menjadi 19,68 miliar lembar saham dari 16,73 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian juga meningkat 6,91 persen menjadi 1,09 juta transaksi dari 1,02 juta transaksi pada minggu lalu.

Sebagian besar sektor ekuitas berada di zona hijau selama seminggu. Sementara sektor bahan baku atau bahan mentah turun 0,21 persen, sektor saham teknologi turun 0,88 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 0,55 persen.

 

Sementara sektor saham energi naik 1,07 persen, sektor saham industri naik 3,92 persen, dan sektor saham konsumen non-siklus menguat 0,94 persen. Sektor kebutuhan pokok konsumen melonjak 4,72 persen, mencatatkan kenaikan terbesar dalam sepekan. Sektor saham kesehatan menguat 1,1 persen, sektor saham keuangan menguat 2,5 persen, sektor saham properti dan real estate menguat 1,56 persen, dan sektor saham transportasi dan logistik menguat 1,73 persen.

IHSG menguat 1,51 persen hingga mencapai level tertinggi baru di 7.594. Ia memperkirakan banyak emosi yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, rilis suku bunga Tiongkok dan Indonesia. Kedua, ekspektasi investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Federal Reserve) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Ketiga, rupee menguat terhadap dolar AS.

Gerditya yakin IHSG akan pulih pada pekan depan. IHSG akan bergerak ke level support 7.374 dan level resistance 7.610.

“Sentimen diperkirakan akan tetap sama.” Ada kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024 yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupee dan harga komoditas,” kata Gerditya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *