matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Produsen chip Nvidia memasuki fase koreksi dengan sahamnya turun 10% dari periode penutupannya. Saham pulih pada penutupan hari Rabu ketika turun sekitar 8% dari level tertingginya.
Laporan CNBC, Jumat (12/4/2024), perusahaan yang memproduksi unit pemrosesan grafis atau GPU ini menjadi penerima manfaat besar dari kecerdasan buatan sehingga meningkatkan permintaan chip.
GPU Nvidia sering digunakan dalam komputasi AI, seperti chatbot AI ChatGPT OpenAI. Chip server adalah bagian penting dari pusat data. Kinerja keuangan menurun
Nasib perusahaan telah menurun selama setahun terakhir. Perusahaan melaporkan lonjakan laba per saham non-GAAP sebesar 486% pada kuartal Desember, karena permintaan yang kuat terhadap chip tersebut, karena popularitas model yang didukung AI.
Namun, saham tersebut mengalami tekanan selama dua pekan terakhir. Pada hari Selasa, harga saham naik 10% dari penutupan terakhir masing-masing USD 950 atau setara Rp 15,2 juta (berdasarkan harga Rp 15.844 per dolar AS) yang dicapai pada 25 Maret.
Saham ditutup pada USD 853,54 atau setara Rp 13,6 juta pada hari Selasa, turun 2% dari sektor ini. Namun pada Kamis, sahamnya mampu kembali menguat 1,97 persen dan diperdagangkan pada kisaran USD 870,39 atau Rp 13,9 juta.
Alasan pasti penurunan ini tidak diketahui. Investor dapat mencari keuntungan dari saham tersebut, setelah memperoleh lebih dari 200% saham selama 12 bulan terakhir.
Jadi pada hari Selasa, pembuat chip Intel meluncurkan chip AI baru yang disebut Gaudi 3, yang bertujuan untuk mendukung berbagai bahasa teknis dasar di balik alat AI seperti ChatGPT OpenAI.
Akuntabilitas: Setiap keputusan keuangan sepenuhnya berada di tangan siswa. Lakukan riset dan analisa sebelum membeli dan menjual Saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian apa pun dari keputusan investasi.