Mon. Oct 7th, 2024

Saham Sido Muncul Lesu Jelang Musim Hujan, Simak Ulasan dan Rekomendasinya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta mencatat harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pekan ini berada di zona merah. Saham SIDO melambat seiring dengan bergulirnya musim hujan.

Cuaca, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Indonesia pada tahun 2024 akan dimulai secara bertahap di berbagai wilayah. Sebagian kecil wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan mulai Agustus 2024, sedangkan sebagian besar wilayah lainnya diperkirakan akan mulai musim hujan antara September hingga November 2024.

Saham SIDO turun 1,49 persen menjadi 660 sekitar pukul 11.00 WIB mengutip data RTI. Saat ini, saham SIDO turun 0,75 persen dalam sepekan. Meski begitu, saham SIDO masih menguat 25,71 persen secara year-to-date atau year-to-date (YTD).

NH Korindo Sekuritas Indonesia saat ini mempertahankan rekomendasi overweight pada saham SIDO dengan TP 750.

“Menaikkan target harga SIDO menjadi 750 per saham berarti rata-rata P/E Dynamic Forward 3 Tahun sebesar 20,9x untuk SIDO dan potensi kenaikan sebesar 11,1%,” komentar analis Indonesia NH Korindo Sekuritas, Ezaridho. Penelitiannya tentang Ibnu Utama; Rabu (25/9/2024). Konfirmasi

Eza menjelaskan, risiko dari usulan tersebut adalah permintaan di pasar luar negeri akan melambat pada paruh kedua tahun 2024 sehingga mengurangi dukungan terhadap rendahnya imbal hasil.

Sehingga biaya penjualan dan pemasaran akan lebih tinggi dibandingkan keuntungannya. Pada saat yang sama, terdapat perkiraan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan pada musim hujan.

 

Soal cuaca, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih menilai musim hujan akan menjadi perasaan yang baik bagi perseroan.

Dimana akan diberikan suplemen imunitas umum. Salah satu yang terpopuler adalah Tolak Angin produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

“Dari sisi finansial, musim hujan dapat meningkatkan kinerja SIDO pada paruh kedua tahun 2024, karena secara historis Tolak Angin merupakan puncak penjualan pada periode tersebut,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih dalam risetnya, Rabu. (11/9/2024).

Tolak Angin yang merupakan bagian dari divisi Obat & Suplemen Herbal memberikan kontribusi sekitar 50% terhadap pendapatan konsolidasi. Sektor ini paling menguntungkan bagi SIDO. Dibandingkan sektor lain, total pendapatannya sudah tercatat.

“Kami mempertahankan TP sebesar Rp 830, meskipun kami menaikkan rating menjadi Trading Buy untuk membeli, karena koreksi harga saham baru-baru ini memberikan prospek yang lebih baik,” kata Andreas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *