matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Julian dan Shafira ingin naik jabatan. Shafira mengingatkan Julian lain kali untuk tidak sekadar memukulnya, tapi mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Julian berkata maaf. Dia gila. Suara pintu dibuka terdengar dari luar.
Sisi pintu masuk. Julian marah karena Sisi berkeliaran di malam hari. Alasan Idul Fitri adalah pergi ke rumah guru bersama teman-temannya. Julian tidak marah dan menyuruh Sisi segera istirahat. Sisi mengangguk dan bergegas ke kamarnya.
Yuda sudah lama duduk di salah satu meja dan merasa bingung. Mona datang untuk duduk di depan Yuda. Mona membutuhkan bantuan Yuda. Yuda memandang Mona dengan bingung.
Mona bilang Yuda berkencan dengan Sisi. Yuda mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dan berbincang dengan Shafira. Yuda bisa membantu Mona membuat Shafira kembali mempercayai Mona. Yuda mengangguk setuju.
Sementara itu, Yunia terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa lemas seperti tak punya kekuatan. Dia juga sakit kepala. Yunia menegaskan kembali matanya. Sebaliknya, dia membayangkan wajah Shafira.
Yunia menggeram marah. Dia melempar bantal dan selimut di tempat tidurnya ke lantai sambil berteriak frustrasi. Aku tidak bisa menerima keadaan ini, Shafira. Aku tidak tega melihatmu hidup bahagia dan menghancurkan hidupku. Yunia terus berteriak frustasi.
Yunia memilin rambutnya saat tubuhnya bergetar karena marah. Apian masuk dan segera memeluk Yunia dan menyuruh Yunia untuk tenang. Yunia mengatakan dia membenci orang-orang yang menghancurkan hidupnya.
Dia ingin menghancurkan orang itu juga. Apian memeluk Yunia dan berkata dia akan menemukan orang yang menghancurkan hidup Yunia. Dia akan membunuh orang itu dengan tangannya sendiri.