matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Farhat dan Delina langsung melihat Gino berdiri di belakang Daus dengan tatapan marah! Gino kemudian menoleh ke arah Daus dan menjambak rambut hitamnya karena marah. Apa maksudmu dengan calon istriku, Tyas? !! Daus yang memegang kalung itu tidak merespon, hanya merasakan sakitnya.
Farhat kemudian berusaha menenangkan Gino, begitu pula Delina. Delina melepaskan tangan Gino, menarik cengkraman Daus di lehernya untuk melepaskannya. Daus akan batuk.
Kata Farhat, apa yang kamu katakan bukanlah mulut buruk Tya! Tapi itu benar sekali! Dengarkan baik-baik, Gino! Tyas, calon istrinya, selalu protektif, warga desa berkelahi karena selingkuh dengan adik iparnya!
Tyas punya kamar hotel. Tyas terduduk dan menangis kesakitan. Tyas menangis pelan, bahunya bergetar. Mungkin meski kita tidak mendengarnya, dia menutup mulutnya dengan tangannya. Namun di saat yang sama, gambaran negatif juga muncul ketika penduduk diserang.
Yuni kaget melihat Tyas menangis. Yuni lalu menghampiri Tyas. Kata Tyas, kadang aku berpikir.. Toh ini harusnya jadi pelajaran.. Tapi entah kapan aku bisa melihatnya..? Hal buruk datang dan pergi..
Sementara itu, Dean terlihat duduk di tepian tempat tidur sambil melamun. Pada saat itu, dia melihat sekilas cincin kawinnya dan Hani di jarinya. Dean kemudian mencium cincin kawinnya, matanya membelalak.