matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Farhat menghampiri Gino sambil tersenyum menggoda, sudah sehari dia tidak pulang. Delina mengatakan bahwa Delina lah yang mengajak Gino untuk pulang.
Delina meminta Farhat menghentikan pertengkaran mereka. Farhat menjadi marah dan berkata bahwa lebih baik dia tidak memiliki anak daripada memiliki anak yang bodoh dan lemah yang berdoa memohon cinta sedemikian rupa sehingga pikirannya menjadi biasa dan tidak terpakai lagi.
Aura mendatangi neneknya dan mengatakan ingin bermain di rumah Tyas, meminta Vulan untuk mengantar Aura ke rumah Tyas. Akhirnya Sigit menyuruh Dean untuk mengantar Aura ke rumah Tias.
Wulan langsung menolak. Mengapa Anda harus pergi ke sana? Tak bisa dimungkiri, Aura tak bisa selalu mengandalkan Tyas. Wulan marah dan berkata tidak akan membiarkan Tyas menggantikan Hani!
Tyas pergi dengan sedih sambil menunduk, bagaimana dia bisa mendapatkan pekerjaan? Semua dokumen penting di rumahnya telah dibakar, jika terus begini bagaimana dia dan ibunya bisa bertahan? Tias berdoa memohon pertolongan kepada Allah, mohon diberikan jalan keluarnya. Saat melihat kaki pria asing itu mengikutinya, Tyas panik.
Gino pergi ke rumah Sigito. Mereka memanggil Tias dan Dean, namun Sigit dan Wulan keluar. Mengapa Gino berteriak di rumahnya? Apakah Gino langsung menunjukkan kemarahannya pada Sigito?
Gino bersumpah kepada ibunya bahwa dia sangat mencintai Tyas, tanpa rencana kecil untuk mempermainkan cinta Tyas. Tapi apa yang dilakukan Tyas padanya? dia bahkan tega mengkhianati cintanya. Sigit kesal dan mendorong Gino menjauh. Mereka juga berisik.
Dean marah kenapa Gino memukul Sigit, dia sudah tua dan bukan lawan. Kalau memang Gino punya masalah, mereka pasti akan mengatakannya dengan baik-baik, tidak sekejam itu. Gina semakin marah dan tak ada yang bisa ia bicarakan pada Dean, dia sama bodohnya dengan Tyas.