Thu. Sep 19th, 2024

Sama-Sama Terasa di Dada, Ini Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Jantung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gejala serangan panik dan serangan jantung bisa sama, karena sama-sama menyerang jantung. Penyakit jantung juga dapat menyebabkan seseorang gemetar sehingga membuat keadaan menjadi lebih rumit. 

Kedua gejala ini muncul dengan cepat, menyebabkan Anda merasakan nyeri dada, detak jantung meningkat pesat, dan Anda mulai berkeringat.

Ini adalah situasi yang menakutkan dan pikiran Anda mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Apakah itu serangan jantung? Atau serangan panik?

Seringkali sulit untuk membedakan keduanya berdasarkan gejala yang Anda alami (terutama jika Anda tidak mengalaminya), sehingga dapat menambah perasaan bingung dan cemas.

Baik serangan jantung maupun serangan panik adalah kejadian serius, dan penting untuk mengetahui mana yang Anda alami sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Mengenali gejala kedua kondisi tersebut dapat membantu seseorang mengetahui kapan harus segera mencari pertolongan medis. Jika Anda mengalami serangan jantung, segera dapatkan bantuan medis darurat.

Gejala serangan panik meliputi: Nyeri tajam di dada Kesemutan di tangan Sesak napas Berkeringat

Sedangkan gejala serangan jantung antara lain: nyeri dada, sesak napas, mual, berkeringat

Untuk mengetahui lebih jauh perbedaan gejala serangan panik dan serangan jantung, simak artikel berikut ini seperti dilansir Medical News Today pada Selasa 11 Juni 2024.

 

Mengetahui perbedaan antara serangan panik dan serangan jantung memang sulit, terutama jika seseorang belum pernah mengalami gejala pertama.

Kedua kondisi tersebut dapat dibedakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: Karakteristik nyeri

Meski nyeri dada sering dikaitkan dengan serangan panik dan serangan jantung, namun karakteristik nyerinya seringkali berbeda. Saat terkena stroke, nyeri dada seringkali terasa tajam atau menusuk dan terletak di pusat jantung.

Sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung bisa terasa seperti ditekan atau disentuh. Nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung juga bisa dimulai di bagian tengah dada, dan bisa menyebar dari dada ke lengan, dagu, atau bahu. Alasan kemunculannya

Timbulnya gejala juga dapat membantu seseorang menentukan apakah mereka mengalami serangan jantung atau stroke.

Meski kedua kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, beberapa serangan jantung terjadi akibat aktivitas fisik, seperti menaiki tangga. Untuk waktu yang lama

Durasi gejala juga dapat membantu membedakan antara serangan jantung dan serangan panik. Kebanyakan serangan panik akan berhenti dalam beberapa menit, meski bisa berlangsung lebih lama.

Selama serangan jantung, gejalanya bertahan lebih lama dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Misalnya, nyeri dada mungkin ringan pada awal serangan jantung, namun akan memburuk setelah beberapa menit.

Menurut Klinik Cleveland, orang dengan kecemasan, depresi, atau stres kronis mungkin berisiko lebih tinggi terkena masalah jantung. Stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Dalam kebanyakan kasus, serangan panik menyebabkan detak jantung cepat, disebut juga takikardia. Detak jantung bisa meningkat hingga 200 detak per menit atau bahkan lebih cepat.

Detak jantung yang berdebar kencang ini bisa membuat Anda merasa pusing dan sesak napas. Atau mungkin Anda merasa jantung Anda berdebar dan berdetak terlalu kencang.

Seringkali, takikardia terjadi sebagai respons terhadap stres emosional dan hanya berlangsung beberapa menit dan tidak berbahaya. Namun jika hal ini terjadi secara rutin, atau Anda mungkin mengalami gejala serangan jantung, segera temui dokter.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *