Thu. Sep 19th, 2024

Sederet Rencana Ekspansi Harta Djaya Karya Usai IPO

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saham PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari 2024. Ke depan, Harta Jaya Kariya telah menyusun strategi untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

Chairman PT Harta Djaya Karya Tbk Richie Adrian Hartanto menjelaskan, rencana tersebut mencakup langkah-langkah seperti pembangunan bengkel baru yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan.

Selain itu, MEJA berencana mendirikan ‘Experience Center’ di beberapa lokasi strategis sebagai langkah nyata memperluas jangkauan tujuan pemasaran perusahaan,” kata Ritchie dalam keterangan resmi, Senin (12/2/2024).

Seiring dengan upaya ekspansi tersebut, MEJA berencana untuk memperkenalkan merek in-house eksklusif untuk produk furniturnya.

Kami berharap langkah ini tidak hanya meningkatkan brand image perusahaan, namun juga memberikan nilai kepada pelanggan dengan memperkenalkan produk-produk unik dan berkualitas tinggi. Langkah perseroan yang akan melakukan IPO juga merupakan langkah konkrit untuk mendukung ekspansi tersebut

Sebagai informasi, perseroan menjalani masa penawaran umum perdana (IPO) pada 31 Januari hingga 6 Februari 2024. Perseroan menerbitkan 480 juta saham baru atau setara 25,03 persen dari modal disetor setelah IPO. Saham yang ditawarkan dengan harga Rp 103 per saham itu bertujuan menghimpun dana Rp 49,44 miliar.

Dana IPO tersebut akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor, peralatan kerja proyek, kemudian untuk pengembangan gedung, kendaraan, dan sistem informasi. Sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan furnitur.

Melalui proses IPO ini, perusahaan akan mendapatkan sumber daya tambahan untuk mendukung implementasi inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya

Tak hanya itu, IPO memungkinkan perseroan menjalin kemitraan strategis yang lebih erat dan memasuki pasar industri konstruksi secara lebih luas. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi pasar perusahaan dan menciptakan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih optimis.

“PT HDK berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi, inovatif, dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan kami. Kami yakin dengan layanan terintegrasi yang kami miliki, PT Harta Djaya Karya Tbk akan terus menjadi pilihan utama dalam industri desain interior dan konstruksi. kata Richie.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pt.

Dalam rangka kampanye ini, perseroan telah menerbitkan sebanyak-banyaknya 480 juta saham dengan nilai nominal AMD 20. Mengungkap laman e-IPO pada Jumat (2/2/2024), Harta Djaya Karya mematok harga penawaran akhir di Rp 103 per saham. Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana baru senilai Rp 49,44 miliar dari IPO

Sebelumnya, perusahaan telah menetapkan harga penawaran pada 100 hingga 103 rubel. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 480 juta waran Seri I atau 33,39 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran.

Waran Seri I diterbitkan secara cuma-cuma kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal penjatahan jika pemegang saham baru menerima satu Waran Seri I.

Setiap waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh satu saham baru perusahaan yang diterbitkan dalam portepelnya. Waran seri I merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan dengan nilai nominal Rp20 dengan harga pelaksanaan Rp115 hingga Rp125 per saham.

Pendapatan bruto dari pelaksanaan Waran Seri Pertama sebanyak-banyaknya Rp 55,2 miliar Pemegang Waran Seri I dapat melaksanakan Waran Seri I pada saham Perseroan 18 bulan setelah penerbitan Waran Seri I, sampai dengan 6 bulan setelah tanggal yang tercantum dalam prospektus yang diumumkan untuk kepentingan umum. Nasihat

Perseroan berencana menggunakan sekitar 24 persen dana hasil IPO atau Rp 10,9 miliar untuk mengakuisisi aset tetap berupa peralatan kantor, peralatan proyek, dan kendaraan.

Kemudian sekitar 4 persen akan dialokasikan untuk pengembangan sistem dan jaringan informasi serta sewa gedung dan mesin

Sisanya sebesar 72 persen atau Rp32,7 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada penyediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pembelian furnitur.

Selain itu, dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada bahan baku, bahan penolong, produksi dan biaya operasional lainnya. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *