Thu. Sep 19th, 2024

Sederet Strategi BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah di Bawah Industri Perbankan Nasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tinggi khususnya pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada akhir Triwulan II 2024, NPL UMKM BRI akan berada di kisaran 3% atau NPL UMKM di bawah industri perbankan nasional. 

Sebelumnya, Otoritas Pengawas Keuangan (OJK) mencatat rasio NPL kredit UMKM perbankan nasional sebesar 4,27% pada Mei 2024, dibandingkan situasi April 2024 sebesar 4,26%.

“Bukan hanya sektor mikro saja, tapi UMKM khususnya mikro kecil yang NPL-nya semakin meningkat. Namun angka NPL UMKM BRI yang berkisar 3,05% masih baik atau lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan yang sebesar 4,27%” BRI juga sektor UMKM , berencana untuk mengelola kualitas kredit terutama di segmen kecil,” kata Direktur Utama BRI Sunarso.

Untuk meningkatkan kualitas kredit, Sunarso mengatakan perseroan telah menerapkan strategi dalam hal perbaikan proses bisnis. Ke depan, BRI akan terus melakukan pertumbuhan UMKM secara selektif, yakni dengan mempersempit toleransi risiko dan pedoman portofolio pinjaman.

“Portofolio UMKM sedang direstrukturisasi, mencari yang masih layak dan yang kesulitan,” imbuhnya.

Kedua, restrukturisasi sesuai prinsip kepatuhan. Sedangkan yang ketiga, jika perlu, Anda akan dipaksa untuk menulis dokumen, dan terakhir fokus pada pemulihan kredit tertulis.

Sunarso mengatakan BRI memiliki cadangan yang cukup, tercermin dari NPL coverage sebesar 211,60%.

BRI sendiri merupakan bank dengan portofolio kredit UMKM terbesar di Indonesia. Hingga akhir Juni 2024, perseroan berhasil menyalurkan kredit ke sektor UMKM setara Rp1.095,64 triliun atau 81,69% dari total kredit BRI.

“Salah satu bentuk kontribusi BRI dalam mendukung pembangunan perekonomian nasional adalah dengan terus mendorong penciptaan lapangan kerja melalui penyaluran kredit yang sehat, khususnya pada sektor UMKM,” kata Sunarso.

Rinciannya, penyaluran kredit BRI ke sektor UMKM sebesar Rp1.095,64 triliun yang meliputi segmen mikro Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah Rp1 triliun.

Pemberdayaan UMKM sangat penting mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Dari segi jumlah, UMKM menguasai 99% dari seluruh sektor usaha.

“Sebagai bank dengan portofolio besar di sektor UMKM, NPL di kisaran 3% merupakan bukti nyata bahwa BRI dapat menjaga kualitas kredit yang baik melalui penerapan prinsip manajemen risiko yang prudent,” tambah Sunarso.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *