Fri. Sep 20th, 2024

Sektor Saham Keuangan dan Transportasi Bebani IHSG pada 20-22 Mei 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada 20-22 Mei 2024, Indeks Saham Gabungan Perdagangan (IHSG) melemah. Sektor saham keuangan dan transportasi membebani IHSG.

Sektor Keuangan, Transportasi, dan Logistik masing-masing turun 3,07 persen dan 2,27 persen dalam indeks sahamnya, mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Sabtu (25/05/2024).

Pekan ini, pelaku pasar dihadapkan pada beberapa data inflasi dari beberapa negara. Inflasi Kanada telah menurun sejalan dengan ekspektasi pasar dan target Bank Sentral.

Inflasi Kanada pada bulan April 2024 sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 2,7 persen dari 2,9 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan menurunnya pertumbuhan harga konsumen sejak Maret 2021.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan Zona Euro menunjukkan surplus sebesar 24,1 miliar euro pada Maret 2024, dibandingkan surplus sebesar 19,1 miliar euro pada periode yang sama tahun lalu. Ada juga surplus sebesar 19,9 miliar euro. Surplus perdagangan zona euro merupakan yang tertinggi sejak Desember 2020, sementara impor turun 12 persen tahun-ke-tahun menjadi 221,3 miliar euro.

Di sisi lain, inflasi melambat di Inggris. Inflasi Inggris akan mencapai 2,3 persen pada bulan April 2024, terendah sejak Juli 2021, dibandingkan dengan 3,2 persen pada bulan Maret dan perkiraan pasar sebesar 2,1 persen.

Angka-angka penting termasuk peningkatan tajam defisit perdagangan Jepang di tengah meningkatnya impor dan melemahnya ekspor di Asia. Di sisi lain, bank sentral Tiongkok dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah. Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah sesuai dengan ekspektasi pasar. Suku bunga pinjaman 1 tahun ditetapkan sebesar 3,45 persen.

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya pada level 6,25 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar. Keputusan tersebut diambil setelah terjadi kenaikan yang mengejutkan pada bulan April, yang merupakan level tertinggi sejak April 2016.

 

 

Seiring dengan ketegangan geopolitik, terdapat ketidakstabilan di pasar global. Hal ini juga terus menambah tekanan inflasi. Baru-baru ini, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia.

“The Fed masih menunggu kabar baik tentang inflasi selama beberapa bulan sebelum mulai menurunkan suku bunga,” katanya.

Di sisi lain, jika Federal Reserve (FED) memperoleh kepercayaan yang cukup, maka mereka dapat memangkas suku bunga pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun 2025, kata Presiden Fed Waller baru-baru ini.

“Berdasarkan data terbaru dari Bloomberg, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada akhir tahun telah sedikit berkurang menjadi hanya 40 basis poin (bps), sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga satu kali pada bulan November.”

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun dan dua tahun masing-masing naik lebih dari 4,8 persen dan 4,4 persen. Hal ini sesuai dengan ekspektasi bahwa suku bunga akan terus menurun.

 

Di luar Amerika Serikat, perekonomian Tiongkok masih lemah, khususnya di sektor real estate, menurut Ashmore. “Namun, pemerintah Tiongkok terus secara aktif mendukung industri real estat dengan menurunkan basis pinjaman hipotek, uang muka minimum, dan menurunkan suku bunga.”

Selain itu, pemerintah Tiongkok mendukung badan usaha milik negara untuk membeli rumah yang tidak terjual dengan anggaran 300 miliar yuan.

“Pasar terus mengamati laju pemulihan Tiongkok seiring dengan banyaknya inisiatif yang diambil untuk memperkuat perekonomian.”

Secara keseluruhan, ketidakpastian global masih menjadi tema utama. “Kami menyarankan Anda melakukan diversifikasi antara dana ekuitas dan obligasi.”

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan sesi 20-22 Mei 2024. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan IHSG, salah satunya melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS.

IHSG turun 1,3 persen menjadi 7.222,38 dari 7.317,23 pada pekan lalu, mengutip data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/05/2024).

Kapitalisasi pasar turun 0,45 persen menjadi $12,363 triliun dari pekan lalu Rp12,420 triliun. Perdagangan saham harian turun 9,82 persen menjadi $12,16 triliun dari Rp13,48 triliun pada akhir pekan lalu.

Selain itu, rata-rata omzet hariannya turun 17,72 persen menjadi 15,42 miliar lembar saham dari 18,74 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi mingguan meningkat 2,92 persen menjadi 1,14 juta transaksi dari minggu lalu sebanyak 1,11 juta transaksi.

Pada Rabu 22 Mei 2024, investor asing menjual surat berharga senilai $560,54 miliar. Pada minggu yang sama, investor asing melepas saham senilai $1,39 triliun. Pada tahun 2024, investor asing akan menjual saham senilai 1,43 triliun dolar AS.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *