Thu. Oct 3rd, 2024

Sektor Saham Transportasi dan Industri Tekan IHSG pada 25-28 Maret 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 25-28 Maret; Melemah menjadi 0,83% selama tahun 2024 menjadi 7289. Koreksi IHSG didorong oleh sektor transportasi dan logistik serta industri saham.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia yang ditulis Sabtu (30/3/2024), transportasi, Sektor logistik dan industri masing-masing turun 8,76% dan 2,38%.

Hanya empat perdagangan minggu ini karena libur Jumat Agung. Di tengah perdagangan pendek. Banyak informasi bisnis dirilis. Dari Eropa, pertumbuhan ekonomi dirasakan di kawasan Eropa.

Indeks sentimen ekonomi kawasan Eropa mencapai level tertinggi pada Maret 2024 dibandingkan 95,5 pada Februari, sejalan dengan ekspektasi pasar. Di negara-negara dengan perekonomian besar, Indeks sentimen ekonomi di Perancis adalah 2,6; Italia 1,5 dan peningkatan 0,9 di Jerman. Sedangkan Belanda dan Spanyol masing-masing minus 0,7 dan 0,4.

Pada saat yang sama, Pelaku pasar sedang menunggu data ekonomi, khususnya data dari Amerika Serikat, mengenai inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang diperkirakan turun 0,3% bulan ke bulan dari 0,4% di bulan Januari. Selain itu, Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) triwulanan diperkirakan sebesar 3,2%, turun dari 4,9% pada triwulan sebelumnya dan 3,2% pada triwulan keempat tahun 2023. Ketahanan ekonomi Amerika Serikat

Pernyataan terbaru Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Waller menunjukkan bahwa The Fed tidak terburu-buru menurunkan suku bunganya. Mengingat hal ini, data ekonomi terkini menunjukkan adanya penundaan atau pengurangan penurunan suku bunga pada tahun 2024.

 

 

Data inflasi terbaru terlihat mengecewakan, dan Waller ingin melihat data inflasi yang lebih baik setidaknya untuk beberapa bulan sebelum menurunkan suku bunga.

Pada saat yang sama, Sebagian besar memperkirakan penurunan suku bunga pada Juni 2024. Tiga penurunan suku bunga diperkirakan terjadi pada tahun 2024. Sembilan dari 19 pejabat memperkirakan suku bunga akan diturunkan dua kali atau kurang. Oleh karena itu, data inflasi dan pengangguran ke depan akan tetap menjadi perhatian investor global.

“Ketika investor global mencari aset-aset berisiko, kami merekomendasikan untuk mempertahankan portofolio saham dan obligasi yang terdiversifikasi untuk mendapatkan keuntungan dari antisipasi kenaikan suku bunga,” tulis Ashmore.

Pada saat yang sama, Saham-saham Indonesia tetap menarik karena pemerintahan baru diharapkan pro-pertumbuhan.

25-28 Maret Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan terjadi pada perdagangan sepanjang tahun 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aktifnya penjualan saham oleh investor asing selama sepekan dan sebulan terakhir. Dolar Amerika Serikat (AS) dan kursnya.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Jumat (29/3/2024), IHSG sepekan melemah 0,83% ke 7.288,81. Pekan lalu IHSG membukukan kinerja positif dengan kenaikan 0,30% pada 18 Maret hingga 22 Maret 2024.

Kapitalisasi pasar turun 0,48% menjadi Rp 11,692 triliun pada akhir pekan ini dari Rp 11,748 triliun pada pekan lalu.

Pada saat yang sama, Rata-rata volume perdagangan saham harian naik 10,10% selama sepekan menjadi 14,83 miliar lembar saham dibandingkan 16,50 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Rata-rata frekuensi perdagangan saham harian turun 10,53% dibandingkan 1.139.000 transaksi pada sepekan lalu.

Kamis 28 Maret Pada tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 390,5 miliar. Selama sepekan, investor asing menjual saham senilai Rp 1,9 triliun. Selain itu, investor asing mencatatkan nilai akuisisi bersih sebesar Rp 26,28 triliun pada tahun 2024.

 

Kenaikan mingguannya sebesar 10,88% menjadi Rp11,27 triliun dibandingkan Rp10,17 triliun pada pekan lalu.

EIB juga mencatatkan tiga obligasi di Bursa Efek Indonesia (EIB) selama sepekan. yaitu Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finassial Tahap IV Tahun 2024; Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finassial Tahap II 2024 dan Obligasi Berkelanjutan II Jauh Lagi. Industri Pulp & Kertas Papirus Tahap III 2024. Ketiga obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis, 28 Maret 2024.

Selain itu, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finassial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finassial Tahap II 2024 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finassial. Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finassial Tahap IV Tahun 2024 dicatatkan dengan modal obligasi Rp 1,14 triliun.

 

Sementara itu, Sarana Multigriya Finassial I memesan Obligasi Wawasan Sosial Berkelanjutan Tahap II 2024 dengan modal nominal Rp1,5 triliun.

Peringkat yang diperoleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) terhadap kedua obligasi di atas adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dengan pokok obligasi Rp 1,17 triliun.

Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi adalah idA (Single A) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Total penerbitan obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 berjumlah 22 penerbitan dari 18 emiten dengan nilai Rp 25,45 triliun. Total obligasi dan sukuk yang terdaftar di BEI sebanyak 552 diterbitkan oleh 128 emiten dengan nilai beredar Rp 464,90 triliun dan USD 32,362 juta.

Obligasi Negara (SBN) tercatat di BEI senilai Rp 5.915.000 miliar dan USD 502,10 juta. 10 efek beragun aset (EBA) senilai Rp 3,19 triliun.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *