Fri. Sep 20th, 2024

Semen Indonesia Tebar Dividen 2023 Rp 84,72 per Saham, Cek Jadwalnya

Liputan6. Dividennya Rp 84 setara 72 per saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal Rabu (8/5/2024),

Perseroan akan membagikan dividen pada Desember 2023 berdasarkan data keuangan, termasuk laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar Rp 2,17 triliun. Kemudian saldo laba ditahan sebesar Rp1,59 triliun dan total modal sebesar Rp47,80 triliun.

PT Semen Indonesia Tbk membukukan 26,36 persen dari laba bersih 2023 sebesar Rp 2,17 triliun. Pemerintah Indonesia yang menguasai 51,20 persen saham perseroan mendapat pembayaran sebesar 292,88 miliar dirham.

Selain itu, sisa laba bersih ditetapkan sebagai cadangan sebesar 73,64 persen atau Rp1,5 triliun.

Program Dividen

Berikut jadwal distribusi Semen Indonesia tahun buku 2023: tanggal efektif 5 Juni 2024, tanggal perdagangan 15 Mei 2024 di pasar reguler dan pasar bursa. Tanggal Pasar 20 Mei 2024 Tanggal Pembayaran Di Muka Pasar Uang 20 Mei 2024 Tanggal Pendaftaran Pemegang Saham 5 April 2024 Tanggal Pembayaran Tunai 5 Juni 2024

Pada penutupan perdagangan Selasa 7 Mei 2024, saham SMGR diperdagangkan pada harga Rp 4.700. Nilai transaksinya Rp 37,89 miliar dan volume perdagangan 8,06 juta lembar saham. Total frekuensi perdagangan adalah 4584 kali.

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja keuangan tahun anggaran 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan. Namun, ketika biaya meningkat, keuntungan perusahaan menurun.

PT Semen Indonesia Tbk meraup Rp 38,65 triliun pada 2023, berdasarkan laporan keuangan Semen Indonesia yang dirilis Rabu (13/3/2024) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). 36,38 triliun.

Seiring meningkatnya pendapatan, maka belanja modal akan meningkat dari 25,7 triliun pada tahun 2023 menjadi 28,47 triliun pada tahun 2022. Alhasil, laba kotor perseroan meningkat dari 10,68 triliun pada 2023 menjadi 10,18 triliun pada 2023.

Selama tahun 2023, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp2,5 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp3,35 triliun, pendapatan keuangan sebesar Rp207,34 miliar, dan beban keuangan sebesar Rp1,39 triliun. Sedangkan perseroan membukukan laba bersih ventura bersama sebesar Rp16,95 miliar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp191,22 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk sebesar Rp 2,17 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut lebih rendah 8,22 persen dibandingkan laba 2022 yang tercatat Rp 2,36 triliun.

Per 31 Desember 2023, aset perseroan tercatat sebesar Rp81,82 triliun, dari Rp82,96 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp7,8 triliun pada tahun 2022, dan Rp47,24 triliun pada tahun 2022.

 

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) gencar memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di seluruh wilayah operasional. Salah satu anak perusahaan perseroan, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), juga mendukung inisiatif ini dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan di Pabrik Tuban Jawa Timur.

SBI telah bermitra dengan PT Energi Mitra Indika Usaha Surya untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung ke jaringan listrik di atap gedung berkapasitas 6,39 MW.

 PLTS rooftop ini akan beroperasi secara paralel dengan aliran listrik dari PLN untuk menunjang sebagian kebutuhan operasional pabrik, perkantoran dan fasilitas pendukung lainnya di Pabrik SBI Tuba.

Dirjen SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan dalam proses produksi semen, selain menggunakan bahan bakar alternatif pengganti batu bara, semakin dikembangkan produk ramah lingkungan, konsumsi energi listrik dan panas semakin meningkat. Penggunaan energi surya juga merupakan ekspresi nyata komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Lilik mengatakan dalam keterangan resmi, Minggu (18/2/2023): “Proyek ini akan berkontribusi terhadap dekarbonisasi dengan mencapai operasi yang lebih efisien, untuk mendukung komitmen pemerintah SIG dalam mengurangi dampak pemanasan global.”

Sekretaris PT Semen Indonesia Tbk (Persero) Vita Mahreini mengatakan, pemasangan panel surya di salah satu gedung yakni gedung kantor induk Pabrik Tuba kini telah selesai dan pemasangannya akan dilanjutkan. sembilan sisanya. bangunan

Proyek pemasangan PLTS Atap diharapkan selesai seluruhnya dan beroperasi pada kuartal III tahun ini. Tujuan ini adalah untuk meningkatkan penggunaan EBT dan mendukung pencapaian tujuan SIG untuk mengurangi intensitas emisi GRK sebesar 23,9 persen pada tahun 2030 (baseline 2019), yang dituangkan dalam Peta Jalan Keberlanjutan SIG.

“Pemanfaatan energi surya di Pabrik SBI Tuban menegaskan komitmen SIG dalam transisi energi ke EBT yang memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan, serta mendukung tujuan pemerintah Zero-2060,” kata Vita Mahreini. .

Guna mempercepat penurunan emisi GRK skala 2, SIG bermitra dengan PT PLN (Persero) untuk mengembangkan pembangkit energi terbarukan pada September 2023. Sumber daya untuk memenuhi kebutuhan listrik di area kerja GIS.

 

SIG juga menjajaki inisiatif untuk mengurangi intensitas limbah 3 GRK, atau emisi dari rantai pasokan perusahaan yang berasal dari sumber tidak langsung atau tidak dikelola.

Dalam rangka penurunan intensitas emisi GRK 3, SIG menyasar fasilitas angkutan personel (employee transport), serta kegiatan logistik internal dan logistik eksternal.

Mulai Februari 2024, SIG menguji kinerja bus listrik pengangkut pekerja di Pabrik Tabung untuk mengurangi emisi karbon dan menemukan rencana pengadaan yang tepat. Selain itu, pengujian armada logistik internal menggunakan truk sampah kendaraan listrik (EV) sedang dilakukan di pabrik SBI di Narogong.

“Penggunaan kendaraan listrik merupakan upaya tambahan SIG dalam melakukan dekarbonisasi kendaraan penyebab pencemaran udara, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk menjaga lingkungan,” kata Vita.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *