Mon. Sep 16th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Saham Gabungan (IHSG) terus terkoreksi pada perdagangan 22-26 April 2024. Namun koreksi IHSG melemah hingga 0,72 persen pada pekan ini.

Mengutip survei PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk yang ditulis pada Minggu (28/04/2024), IHSG melemah ke level 7.306 didorong oleh sektor industri primer dan transportasi & logistik. Masing-masing koreksi sektor saham memberikan kontribusi sebesar 3,37 persen dan 3,17 persen terhadap indeks.

Banyak data ekonomi yang dirilis pada pekan ini, salah satunya datang dari Amerika Serikat (AS). Perekonomian AS tumbuh 1,6 persen pada kuartal pertama tahun 2024, naik dari 3,4 persen pada kuartal sebelumnya dan turun dari 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang terendah sejak penurunan pada paruh pertama tahun 2022.

Di saat yang sama, pasar masih memperkirakan bank sentral AS atau Federal Reserve System (Fed) akan memangkas suku bunga pada akhir tahun 2024.

Di sisi lain, Eropa menunjukkan pertumbuhan seperti yang ditunjukkan oleh indikator konsumen Jerman.  Indeks Iklim Konsumen GfK Jerman naik menjadi -24,2 pada Mei 2024 dari -27,3 pada periode sebelumnya. Indeks konsumen dinilai tertinggi dalam dua tahun, dengan pendapatan diperkirakan naik ke titik tertinggi mulai Januari 2022. Hal ini menunjukkan potensi pemulihan di Eropa.

Selain itu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga jangka pendek sebesar 0 persen hingga 0,1 persen pada pertemuan bulan April. Inflasi Australia mencapai 3,6 persen tahun-ke-tahun pada kuartal pertama tahun 2024, naik dari 4,1 persen sebelumnya, namun di atas ekspektasi pasar sebesar 3,4 persen.

Dari Indonesia, secara mengejutkan, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, atau suku bunga terbalik 7 hari, sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen pada pertemuan bulan April 2024.

 

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga nilai tukar rupee terhadap risiko eksternal seperti ketegangan geopolitik dan kenaikan harga bahan bakar. Sebelumnya, rupee melemah menjadi 16.200 dari awal tahun 15.400.

Dengan inflasi yang relatif stabil, tingkat inflasi tersebut merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara sebesar 3,2 persen. Jika inflasi terkendali maka akan menarik investasi investor asing,” kata laporan itu.

Sentimen global, khususnya ketegangan di Timur Tengah, akan mempengaruhi pasar. Ketegangan geopolitik meningkatkan biaya transportasi barang. “Kami merekomendasikan diversifikasi pada reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap,” ujarnya.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan anjlok hingga 7.087 pada perdagangan 16-19 April 2024. Sektor teknologi, transportasi, dan logistik membebani IHSG pada pekan ini.

Mengutip survei PT Ashmore Asset Management Indonesia yang ditulis pada Minggu (21/04/2024), sektor teknologi dan transportasi & logistik memberikan kontribusi sebesar -8,06 persen dan -6,16 persen terhadap indeks.

Pekan ini, pasar menghadapi rilis data penjualan Amerika Serikat (AS) yang kuat. Pada bulan Maret 2024, AS Penjualan ritel naik 0,7 persen bulan ke bulan. Data penjualan ritel juga berada di atas ekspektasi sebesar 0,3 persen. Peningkatan penjualan ritel seiring dengan meningkatnya belanja konsumen.

Termasuk risiko penundaan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve System (Fed). Untuk pertama kalinya, pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 40 basis poin pada tahun 2024 dari sebelumnya 75 basis poin.

Selain itu, Tiongkok juga melaporkan data ekonomi yang lebih baik. Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 5,3 persen pada kuartal I tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 5 persen dan meningkat sebesar 5,2 persen dari periode sebelumnya. Tahun Baru Imlek dan belanja terkait Beijing meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Di sisi lain, inflasi Kanada juga tinggi. Inflasi Kanada tercatat sebesar 2,9 persen pada Maret 2024 dari 2,8 persen pada Februari 2024. Hal ini sejalan dengan perkiraan Bank of England sebesar 3 persen pada paruh pertama tahun 2024.

Awal pekan ini, ketegangan antara Israel dan Iran meningkat setelah ledakan terdengar di kota Isfahan di Iran tengah. Meskipun televisi pemerintah Iran mengatakan suara keras tersebut berasal dari sistem pertahanan udara yang merespons benda-benda kecil yang mencurigakan, perhatian dunia terus terfokus pada respons Iran selanjutnya.

 

 

Pelaku pasar juga bereaksi terhadap harga minyak. Harga minyak mentah Brent naik 4,16 persen menjadi $90,73 per barel dari penutupan sebelumnya. Pada saat penelitian ini dipublikasikan, harga minyak telah turun menjadi $87,94 per barel.

Namun dari sisi harga minyak, negara-negara OPEC masih mempunyai kemampuan untuk memproduksi lebih banyak jika dirasa perlu untuk mengendalikan harga minyak karena masih lebih rendah dibandingkan negara non-OPEC.

“Kami terus melihat gangguan global pada komoditas, misalnya akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kenaikan harga minyak baru-baru ini akibat biaya transportasi komoditas,” tulis Ashmore.

Ashmore merekomendasikan diversifikasi ke ekuitas dan pendapatan tetap. “Untuk event kami merekomendasikan produk ASDN dan ADEN. Saat ini kami merekomendasikan produk reksa dana pendapatan tetap ADON dan ADUN,”

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *