Tue. Oct 1st, 2024

Sepatu Buatan Jawa Timur Satu-satunya Perwakilan Indonesia dalam Pameran Perlengkapan Militer di Australia

, Melbourne. Kota Melbourne menjadi tuan rumah Pameran Pertahanan Angkatan Darat Internasional 2024, yang menampilkan peralatan dan teknologi militer terkini dari seluruh dunia. Salah satu perusahaan yang memamerkan adalah CV Shoes SANI asal Jawa Timur, Indonesia yang mempromosikan alas kaki militer.

Ralphael Kwok dari CV Shoes SANI mengatakan, keikutsertaan perusahaannya dalam pameran tersebut dilatarbelakangi oleh besarnya peluang yang muncul dari perkembangan hubungan Indonesia dan Australia, khususnya di bidang pertahanan.

“Secara geografis, kita adalah negara besar setelah Australia,” kata Ralphel seperti dikutip ABC Indonesia, Minggu (15/09/2024).

Beliau juga menekankan pentingnya membangun momentum perjanjian bilateral seperti IA-CEPA.

“Banyak perjanjian bilateral seperti IA-CEPA, menurut saya ini adalah dorongan yang harus dimanfaatkan, tidak boleh hilang,” ujarnya kepada Billy Addison dari ABC Indonesia.

Pada awalnya CV SANI Shoes asal Jawa Timur hanya membuat sepatu komersil, namun pada tahun 2018 mulai membuat sepatu militer untuk TNI.

Ralphael berharap mendapat dukungan dari perwakilan RI di Canberra dan Melbourne serta TNI yang diwakili Letjen TNI Teguh Muji Angkasa, atase militer KBRI Canberra. Ke Tomi Arvianto dan Duta Ekonomi KJRI Melbourne, Bayu Rahmat Novita.

“Menurut saya, kalau pemerintah kita benar, nilai Made in Indonesia bisa meningkat, kita bisa bersaing di bidang manufaktur,” kata Ralphael.

 

 

Berlangsung hingga Jumat (13/9) di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), pameran militer ini menghadirkan delegasi dari 45 negara dan 700 perusahaan, termasuk dari kawasan Asia-Pasifik. Namun, dalam demonstrasi tersebut juga terjadi bentrokan antara Polisi Victoria dan pengunjuk rasa di luar gedung MCEC, yang mengakibatkan penangkapan puluhan warga sipil dan melukai 24 petugas polisi.

Polisi Victoria mengaku khawatir dengan perilaku sejumlah pengunjuk rasa yang melemparkan batu, kaleng, kotoran kuda, dan kaleng asam. Namun, warga dan saksi mata menuduh polisi menggunakan kekuatan berlebihan, termasuk semprotan merica, granat kejut, dan penggeledahan tas pengunjuk rasa.

Penyelenggara protes mengatakan mereka terkejut dengan tingkat kekerasan terhadap demonstran yang damai. Beberapa jurnalis melaporkan melihat pengunjuk rasa ditembak dengan peluru karet, gas, dan tabung. Namun, Kepala Polisi Victoria Komisaris Shane Patton mengklarifikasi bahwa peluru karet tersebut merupakan peluru busa keras.

Banyak pengiklan enggan membicarakan protes antiperang yang terjadi di luar pertunjukan. Namun ada juga yang mengatakan kemarahan yang diutarakan para pengunjuk rasa tidak beralasan karena banyak dari para pengunjuk rasa tidak memberikan senjata dan peralatan militer.

Berbicara dalam program 7:30 ABC, sejumlah pemirsa tidak mempermasalahkan hak para pengunjuk rasa untuk menyampaikan pandangan mereka, namun mengatakan konflik sudah keterlaluan.

Pada akhir Agustus, Australia dan Indonesia mengumumkan upaya untuk memperkuat hubungan pertahanan dan militer. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri, menandatangani perjanjian yang dinilai bersejarah tersebut. Perjanjian tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang keamanan maritim, pemberantasan terorisme, serta di bidang pendidikan dan pelatihan.

“Perjanjian ini menunjukkan tekad bersama kita untuk mengembangkan hubungan pertahanan kita guna mendukung tatanan global berbasis aturan,” kata Menteri Pertahanan Richardson pada 29 Agustus. Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan saya, Prabowo Subianto, atas kepemimpinan dan kerja samanya dalam kerja sama pertahanan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *