Fri. Sep 20th, 2024

September Kelam Bagi Bitcoin, Tapi Masih Ada Peluang Tumbuh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Trader Tokocrypto Fikie Fachrur menilai September adalah bulan yang cukup berisiko bagi Bitcoin. Seperti yang Anda lihat dari trennya, harga Bitcoin terus turun dari tahun 2013 hingga 2022.

Saat itu, harga Bitcoin bisa turun 6-10 persen dalam sebulan. Namun pola ini berubah drastis pada September 2023, ketika harga Bitcoin naik sebesar 5 persen. Fyqieh mengamati, tren positif akan kembali muncul pada September 2024.

“Perusahaan besar dan investor institusi menunjukkan minat pada BTC sebagai aset investasi, memberikan dukungan harga. “Selanjutnya, inovasi pada ekosistem kripto, seperti DeFi dan pengembangan teknologi blockchain yang lebih canggih, menciptakan sentimen optimis di kalangan investor,” kata Fyqieh dalam keterangannya pada 9 Juli 2024.

Faktor eksternal lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin adalah kebijakan moneter Federal Reserve AS. Spekulasi bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga merupakan faktor yang mempercepat pertumbuhan harga bitcoin.

Penurunan suku bunga memaksa investor untuk mencari aset berisiko lebih tinggi seperti Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik.

“Jika suku bunga turun, hal ini dapat mendorong harga Bitcoin mendekati level resistensi utama di sekitar $65.000,” katanya.

Meskipun tren positif mungkin terus berlanjut, volatilitas pasar tetap menjadi risiko yang signifikan.

“Ketidakpastian dalam perekonomian global, terutama terkait kebijakan moneter dan peristiwa seperti skandal kripto Ponzi baru-baru ini, dapat menjadi tekanan kuat pada penjualan Bitcoin. “Tekanan ini dapat mendorong harga menuju level support yang lebih rendah, mungkin $55,000 atau bahkan $53,000, jika kondisi pasar memburuk,” jelasnya.

 

Menurut Fyqieh, volatilitas yang tinggi ini konsisten dengan pola historis pasar, namun pertumbuhan akan kuat jika faktor-faktor pendukung seperti penurunan suku bunga dan penerimaan institusional terus berkembang.

“September secara tradisional disebut sebagai bulan lemah bagi Bitcoin, namun tren tahun lalu dan minat institusional dapat mengubah narasi tersebut. Jika pasar dapat menembus resistensi di sekitar $65.000, kita akan melihat lebih banyak keuntungan di akhir tahun ini,” kata Fikie.

Selain itu, dampak halving Bitcoin pada bulan April 2024, yang menyebabkan hadiah blok turun dari 6,25 menjadi 3.125 BTC, juga dapat dirasakan pada bulan September. Secara historis, efek halving biasanya memerlukan waktu beberapa bulan hingga bisa berdampak signifikan pada harga.

“Permintaan yang terus menerus atau meningkat dengan berkurangnya pasokan bitcoin baru menciptakan tekanan pembelian dan mendorong harga naik,” ujarnya.

 

Secara keseluruhan, pola historis menunjukkan risiko penurunan, namun September 2024 masih cenderung bullish, seperti pada September 2023.

“Investor harus tetap waspada, memantau perkembangan kebijakan moneter global, dan menyiapkan strategi manajemen risiko jika terjadi volatilitas pasar.” Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, arah pergerakan harga Bitcoin pada September 2024 akan sangat bergantung pada bagaimana reaksi pasar. Kondisi perekonomian global dan sentimen investor cryptocurrency,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *