Fri. Sep 20th, 2024

Sergei Krikalev, Astronaut Tak Pulang ke Bumi karena Tak Punya Uang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kisah astronot yang tidak kembali ke bumi karena tidak punya uang memang benar adanya. Ceritanya menyangkut Sergei Krikalev, seorang kosmonot Soviet yang tidak dapat kembali ke Bumi pada tahun 1991 ketika negaranya hancur.

Krikalev adalah seorang insinyur penerbangan yang dilatih dan disertifikasi oleh Badan Antariksa Uni Soviet. Krikalev terbang ke stasiun luar angkasa Mir pada 18 Mei 1991 sebagai bagian dari kru Mir EO-9, demikian dilansir laman New Mexico Space History Museum, Selasa (3/12/2024).

Misi ini merupakan perjalanan luar bumi yang kedua. Selain itu, ia melakukan tugas normal yang sama seperti astronot lainnya, yaitu berbagai perbaikan dan peningkatan peralatan di MIR.

Ia diluncurkan ke luar angkasa bersama dua kosmonot lainnya, Anatoly Artsebarsky dan Helen Sherman, dengan pesawat ruang angkasa Soyuz. Sesampainya di “Mir”, ketiganya memulai pekerjaan sesuai tugasnya.

Namun, di tengah masa perbaikan, Artsebarsky dan Sherman menjadi orang pertama yang pulang. Sementara itu, Krikalev tetap berada di kapal Mir untuk menyelesaikan misi dan menunggu kedatangan kosmonot lainnya.

Selasa (12/03/2024) dikutip dari laman IFL, di penghujung misi atau Chrikalaev di bulan Oktober. Saat dia dalam perjalanan pulang, pria berusia 33 tahun itu dilanda gempa bumi terkuat yang pernah dia alami selama misinya.

Ternyata tanah airnya, Uni Soviet, sedang runtuh. Mulai bulan Agustus, negara-negara satelit Soviet mulai terpecah dan gelombang reformasi mulai melemahkan pemerintah.

Akhirnya pada akhir Desember, Uni Soviet dinyatakan runtuh dan tidak ada lagi di dunia. Absennya negara komunis membuat masa depan Krikalev hampir tidak pasti.

Ketika dia meminta untuk kembali ke sana, pemerintah Rusia menolaknya. Alasannya sederhana, karena dunia astronomi sudah tidak lagi menjadi prioritas.

Daripada menghabiskan jutaan dolar untuk memulangkan astronot, pemerintah harus fokus pada peningkatan perekonomian. Belakangan, Krikalev diberi tahu bahwa tidak ada uang untuk membawanya pulang.

Saat itu, situasi perekonomian Uni Soviet sedang terpuruk. Pemerintah menjual berbagai peralatan luar angkasa, termasuk pendorong roket dan stasiun luar angkasa Mir.

Pemerintah menjual kursi roket Soyuz ke negara lain untuk mengumpulkan dana. Austria membeli kursi roket Soyuz seharga $7 juta.

Sementara itu, Jepang membeli kursi lain seharga $12 juta untuk mengirim reporter TV ke luar angkasa. Rusia berencana untuk segera menjual stasiun luar angkasa Mir, meskipun programnya sedang berjalan.

Artinya, personel lain yang bertugas di stasiun tersebut akan kembali ke Bumi. Namun, sebagai insinyur penerbangan, Krikalev tidak bisa pulang.

Bahkan jika dia diizinkan pulang, tidak ada negara yang bisa mendarat. Perubahan terjadi di Kazakhstan, tempat peluncuran roket tersebut.

Dalam keadaan seperti itu, Krilalev dinyatakan terdampar di luar angkasa. Dia tidak sendirian seperti astronot lainnya. Namun, Krikalev menjadi kosmonot yang paling lama bertugas di Mir.

Selain itu, ia tidak mengikuti pelatihan astronot selama lebih dari 5 bulan selama berada di Bumi. Perpanjangan masa jabatan jelas berakibat fatal baginya.

Untuk menghibur dirinya, Krikalev meminta untuk mengirimkan madu. Namun, saat itu tidak ada madu. Sebagai gantinya, dia dikirimi lemon dan lobak pedas, sejenis lobak pedas yang ditanam di Rusia dan Hongaria.

Stasiun luar angkasa Mir Uni Soviet memiliki kapsul Raduga yang dirancang khusus untuk kembali ke Bumi. Jika Krikalev menggunakannya, dia bisa kembali ke Bumi.

Dan Krikalev percaya bahwa jika dia meninggalkan Mir, itu akan menjadi akhir dari stasiun luar angkasa. Karena tidak ada lagi yang menjaganya.

Namun, jika Krikalev bertahan di luar angkasa, kesehatannya terancam. Risiko efek samping termasuk hilangnya massa otot (muscle wasting), paparan radiasi, risiko kanker, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh dari hari ke hari.

Krikalev yang menghabiskan 10 bulan atau 311 hari di luar angkasa dan mengelilingi Bumi sebanyak 5.000 kali, akhirnya berhasil kembali ke Bumi. Pada tanggal 25 Maret 1992, pemerintah Jerman membiayai kembalinya Krikalev ke tanah airnya.

Ia bisa pulang ke rumah setelah Jerman membayar 24 juta dolar AS untuk membeli tiket Klaus-Dietrich Freud sebagai gantinya.

Meski di ambang kematian, dia pulang dengan selamat. Sesampainya di Bumi, ia mengenakan pakaian antariksa bergambar bendera Uni Soviet dan Uni Soviet.

Ketika dia tiba, wajahnya pucat, tulangnya tidak mampu menopang berat badan Krikalev. Satu hal positif yang dia dengar adalah dia lebih lambat 0,002 detik dibandingkan siapa pun di dunia.

Kembalinya Krikalev ke kampung halamannya memberinya julukan “Orang Terakhir Uni Soviet”. Meski demikian, pengalaman pahit di luar angkasa tidak merugikannya.

Meski melalui banyak hal yang menegangkan, dua tahun setelah akhirnya kembali ke Bumi, Krikalev menjadi pemimpin Rusia. Dia ditugaskan untuk kembali ke luar angkasa sebagai kosmonot Rusia pertama yang terbang dengan pesawat ruang angkasa NASA Amerika Serikat.

Jadilah orang pertama yang merasakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kisah kosmonot Sergei Krikalev di luar angkasa diceritakan dalam film dokumenter “Nowadays”.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *