Thu. Sep 19th, 2024

Setelah Ford, CATL Gandeng GM untuk Produksi Baterai Listrik LFP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa raksasa China CATL dan General Motors (GM) sedang bernegosiasi untuk melisensikan teknologi baterai menggunakan perjanjian LRS (Royalty License Service) untuk baterai lithium iron phosphate (LFP).

Selain itu, CATL juga berencana membangun pabrik baterai bersama di Amerika Utara. Demikian dilansir carnewschina, Art (01/04/2024).

Detailnya masih belum jelas, tetapi pabrik baterai tersebut akan kurang bertenaga dibandingkan yang sedang dibangun Ford.

Selain itu, kemungkinan besar pabrik ini berlokasi di Amerika Serikat (USA) atau di Meksiko.

Namun kesepakatan tersebut serupa dengan kesepakatan antara Ford dan CATL. Di bawah komandonya, CATL bertanggung jawab membangun jalur produksi baterai, membangun rantai pasokan, mengelola peralatan lini produksi, dan mengelola operasi manufaktur.

Saat ini belanja modal pabrik seluruhnya ditanggung perusahaan mobil.

Faktanya, CATL tidak memiliki bagian dari pabrik tersebut, namun memungut lisensi paten dan biaya layanan. Model lisensi teknologi berarti CATL akan memiliki biaya modal yang lebih rendah, namun margin keuntungan yang lebih tinggi.

Pabrik baterai Ford dijadwalkan dibuka pada tahun 2026, dan jika kesepakatan GM berhasil, pabrik tersebut dapat dibuka pada tahun 2027.

Adopsi kendaraan listrik di AS sangat lambat dibandingkan dengan Eropa dan Tiongkok, dimana Tesla adalah salah satu yang paling populer.

Tingkat penetrasi kendaraan listrik meningkat menjadi 7,6% pada tahun 2023 dari 5,9% pada tahun 2022, dan diperkirakan akan melebihi 10% pada tahun ini.

Karena tingkat pertumbuhan yang tinggi, pasar AS memiliki banyak potensi. Saat ini, produsen baterai Jepang dan Korea menguasai 80 persen pasar baterai EV Amerika Utara, dipimpin oleh LG, Samsung SDI, SK dan Panasonic.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *