Fri. Sep 20th, 2024

Setuju Divestasi, Pemegang Saham INCO Sepakat Rights Issue

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Para pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sepakat untuk menambah saham perseroan dengan memberikan hak pertama (PMHMETD) atau right issue kepada pemegang saham perseroan melalui penawaran umum terbatas saham baru.

Rencana Rights Issue INCO telah diselesaikan dalam Rapat Pemegang Saham Tambahan (RUPSLB) yang diselenggarakan di Hotel Alila SCBD pada Jumat, 19 April 2024.

Dikutip dari keterangan tertulis PT Vale Indonesia Tbk, Sabtu (20/4/2024), dalam right issue kali ini sebanyak-banyaknya 603.445.814 saham biasa baru perseroan akan diterbitkan dengan harga Rp 25 per saham sesuai Peraturan OJK. . Nomor 32/POJK 04/2015 tentang Penambahan Modal Saham Pada Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah diubah dengan Keputusan OJK Nomor 14/POJK.04/2019.

Sesuai dengan perjanjian di atas, perseroan akan menambah modal saham dan modal saham yang ditempatkan sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD yang merupakan perubahan Pasal 4 anggaran dasar perseroan yang disetujui oleh EBMS.

RUPSLB juga menyetujui untuk menegaskan, menetapkan dan mengkoordinasikan susunan pemegang saham Perseroan setelah selesainya Transaksi Akuisisi (termasuk PMHMETD) sesuai dengan data kepemilikan berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan yang tersedia setelah selesainya Akuisisi. Transaksi. (termasuk PMHMETD).

Dewan Sosial juga setuju untuk mengadopsi perubahan Pasal 11. (manajemen), Pasal 12 (Tugas dan wewenang direksi), Pasal 13 (Rapat Pengurus), Pasal 16 hakim) dan Pasal 17 (Rapat direksi) dalam anggaran dasar perseroan dan pemulihannya seluruh klausul dalam anggaran dasar perseroan tentang perubahan ini, karena keputusan perubahan hanya berlaku pada saat dan sejak selesainya proses perubahan. perolehan usaha dan penerbitan izin pertambangan khusus sebagai kelanjutan kegiatan kontrak/kontrak kepada perusahaan.

Sebelumnya, setelah penjualan saham ke BUMN Holding Industri Pertambangan (MIND ID), PT Vale Indonesia Tbk akan segera mendapat perpanjangan kontrak berupa Izin Khusus Industri Pertambangan (IUPK).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyerahkan dokumen resmi IUPK pada minggu ini. Setelah diverifikasi, dokumen tersebut akan dikirimkan ke Vale Indonesia pada Jumat (22/3/2024).

Dokumen resminya minggu ini. (Hari ini?) Ya, insya Allah, kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Arifin mengatakan, izin pertambangan khusus yang akan diberikan sesuai dengan permintaan Vale, yakni selama 20 tahun.

IUPK Vale sendiri habis masa berlakunya pada Desember 2025. Dengan perpanjangan ini, batas IUPK Vale akan habis masa berlakunya pada tahun 2045.

Selain memperpanjang kontrak, dengan komitmen Vale terhadap IUPK, perusahaan tambang tersebut juga akan menambah jumlah pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) dari 2 pabrik sebelumnya.

Kedepannya ada part matte, nikel matte. Ada kerja sama dengan Ford dan General Motors, jelas Arifin.

“Iya mudah-mudahan (pabrik HPAL bertambah banyak). Kita kasih waktu, sesuai IUPK, 5 tahun setelah izin semua selesai harus dibangun,” tutupnya.

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan menambah modal sahamnya melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue.

PT Vale Indonesia Tbk menerbitkan sebanyak-banyaknya 603.445.814 saham atau 603,44 juta lembar saham dengan harga rata-rata Rp 25 per saham, demikian pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat pada Kamis (14/3/2024).

Manajemen perseroan mengatakan pelaksanaan right issue ini merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban perseroan terkait penjualan saham kepada pemerintah Indonesia. Hal ini berdasarkan ketentuan hukum yang ada di bidang pertambangan (kewajiban menjual saham).

Vale Indonesia melaporkan, pemerintah telah memberitahukan perseroan dan menyatakan minatnya untuk membeli saham perseroan sehubungan dengan penjualan saham tersebut. Saat itu, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau ID MIND ditunjuk untuk menangani pengambilalihan saham perseroan terkait kewajiban pelepasan saham tersebut.

Perseroan menyatakan bahwa MIND ID akan membeli dan mengakuisisi bursa tersebut dari pemegang saham utama perseroan, yakni. Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining CoLtd (SMM) dan Vale Japan Limited (VJL) semuanya merupakan HMETD yang akan menjadi bagian dari Rights Issue dan membentuk Rights Issue.

Penerbitan hak yang akan menjadi bagian dari MIND ID didasarkan pada syarat dan ketentuan yang diuraikan dalam rincian perjanjian terkait transaksi pelaksanaan kewajiban penjualan saham yang ditandatangani oleh VCL, MIND ID dan SMM dan akan mulai berlaku pada tanggal 26 Februari 2024. .

“Bersamaan dengan transaksi saham baru tersebut, MIND ID akan mengakuisisi dan menerima pengalihan saham lain yang dimiliki oleh VCL, SMM dan VJL di perseroan sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban pasar saham atas nama pemerintah,” tulis perseroan.

Setelah transaksi saham baru dan transaksi saham lama (transaksi pengambilalihan) selesai, ID MIND akan mendapat tambahan 14 persen saham sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar perseroan dengan kepemilikan 34 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *