Fri. Sep 20th, 2024

Si Kecil Pilih-Pilih Makanan? Ini 6 Strategi yang Bisa Dicoba, Termasuk Enggak Boleh Memaksa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Membesarkan anak dengan picky eater bisa menjadi tantangan bagi para orang tua. Mereka sering kali menolak mencoba makanan baru atau hanya berpegang pada jenis makanan tertentu.

Tentu saja hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap asupan nutrisi dan tumbuh kembang anak.

Jennifer Hyland, ahli gizi di Cleveland Clinic, menjelaskan bahwa pilihan makanan anak biasanya dimulai pada usia 2 atau 3 tahun.

Pada masa bayi, anak-anak sering kali senang mencoba makanan baru. Namun, saat mereka mulai berjalan, pilihan makanan yang berbeda mulai bermunculan.​

Namun jangan menyerah untuk mencoba mengenalkan anak pada beragam makanan, termasuk buah dan sayur segar.

Hyland menekankan pentingnya terus mengenalkan makanan baru pada anak secara rutin agar mereka mau mencobanya, karena bagi sebagian besar anak, kebiasaan pilih-pilih makan tidak akan hilang tanpa upaya orang tua.

Berikut beberapa strategi agar anak tertarik mencoba berbagai makanan. 1. Jangan memaksa anak Anda

Penting untuk membuat waktu makan menyenangkan dan aman bagi anak-anak. Jangan paksa anak Anda untuk makan padahal ia mengatakan tidak lapar, atau bahkan menyuruhnya makan sepuasnya.

Sikap ngotot ini mungkin menyebabkan anak mengasosiasikan waktu makan dengan kecemasan dan depresi.

“Menyuruh anak untuk menghabiskan makanannya bisa membuat mereka tidak percaya pada nafsu makannya dan menghalangi mereka mengendalikan rasa lapar,” jelas Hyland.

“Hal ini dapat membingungkan mereka saat mereka tumbuh. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pemberian makan secara paksa tidak membuat anak-anak semakin lapar.”

Membangun kebiasaan makan yang teratur penting dalam membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat. Pastikan untuk menyediakan makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap hari, dengan target tiga kali makan dan dua kali camilan per hari.

Hal ini akan membantu anak Anda terbiasa dengan pola makan yang teratur dan tidak merasa lapar berlebihan pada waktu makan.

Perhatikan juga jenis jajanan yang Anda tawarkan. Hindari sering memberikan camilan yang tidak sehat, seperti kue, karena dapat mengurangi nafsu makan anak pada waktu makan.

Pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan yang bergizi dan membuat kenyang.

“Anak-anak berkembang dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Hyland.

“Tugas orang tua adalah menentukan jenis makanan apa yang akan diberikan dan kapan akan diberikan. Dengan menawarkan makanan setiap beberapa jam sepanjang hari, Anda memberi anak banyak kesempatan untuk makan tanpa ngemil terlalu banyak atau merasa lapar saat makan.

Saat memperkenalkan makanan baru kepada anak, hindari makan dalam jumlah besar karena dapat membuat mereka takut.

Sebaliknya, bagilah menjadi porsi kecil dan hanya makan sedikit di piring Anda. Biarkan anak Anda mengeksplorasi makanan ini dengan caranya sendiri daripada memaksanya.

“Makanan dalam porsi besar bisa menakutkan bagi anak-anak,” jelas Hyland. “Mulailah dari yang kecil dan Anda selalu dapat menambahkan lebih banyak jika mereka mau.”

Strategi ini dapat membantu anak membiasakan diri dengan makanan baru secara perlahan dan bertahap.

Daripada berfokus pada rasa makanan, dorong anak Anda untuk mengeksplorasi aspek-aspek seperti warna, bentuk, tekstur, dan aroma. Hal ini dapat membantu mereka menjadi lebih tertarik pada makanan dan berani mencobanya.

Berikan contoh yang baik dan tunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda juga senang mencoba makanan baru dan berbagai jenis makanan. Kebiasaan ini dapat mendorong mereka untuk mengikuti arahan Anda dan mencoba hal baru dengan lebih mudah.

“Saat menangani anak-anak yang pilih-pilih makanan, saya tidak membiarkan mereka menggunakan kata-kata negatif seperti ‘yuck’ atau ‘ssst’,” Hyland menjelaskan.

“Sebaliknya, mereka perlu mendeskripsikan bagaimana sebenarnya tampilan, bau, atau rasa makanan tersebut.”

Saat makan bersama, tawarkan setidaknya satu makanan yang Anda tahu disukai anak Anda. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa nyaman dan aman bagi mereka saat makan. Namun pastikan untuk menyajikan menu yang sama kepada seluruh anggota keluarga.

“Kapan pun memungkinkan, cobalah memasak makanan yang sama untuk seluruh keluarga,” saran Hyland.

“Anak Anda mungkin tidak dapat menghabiskan seluruh makanannya, tetapi penting bagi Anda untuk menyediakan makanan untuknya dan memberi contoh dengan mencoba sendiri makanan tersebut.”

Menyajikan menu yang sama untuk seluruh keluarga tidak hanya membantu anak merasa lebih nyaman, namun juga mendorong orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk mencoba makanan baru dengan melihat mereka menikmatinya.​

Hindari menggunakan perangkat seperti smartphone atau TV saat makan bersama. Hal ini dapat mengalihkan perhatian anak Anda dari makan dan menghabiskan waktu bersama keluarganya.

“Saya ingin anak-anak dapat fokus pada percakapan mereka serta makanan dan waktu bersama keluarga,” jelas Hyland.

Menjauhkan waktu makan dari gangguan elektronik memungkinkan anak-anak fokus pada rasa dan tekstur makanan serta terlibat dalam percakapan dengan keluarga.

Hal ini dapat meningkatkan kehangatan dan keintiman dalam keluarga serta membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *