Fri. Sep 20th, 2024

Siap-Siap, Harga Tempe dan Tahu Bakal Naik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga Senin ini terus melemah. Melemahnya rupee disebabkan oleh memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Pelaku bisnis menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak besar terhadap kondisi di Indonesia.

Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pekerja Seluruh Indonesia (Apindo), menjelaskan pelaku usaha sudah mulai merasakan dampak melemahnya nilai tukar rupiah.

“(Pelemahan nilai tukar rupiah) pasti ada dampaknya,” kata Hariyadi saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (22/4).

Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga akibat melemahnya nilai tukar rupee. Misalnya saja komoditas bawang putih yang sangat bergantung pada impor.

“Saya kira ini terkait dengan bahan pangan pokok masyarakat, misalnya bawang bombay (meningkat), bumbu masak masih impor, dan gandum masih impor,” kata Hariyadi.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas kedelai dan produk turunannya. Apalagi tahu dan tempe menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.

“(Kedelai) buat tempe dan tahu, impornya terus (meningkat), nggak main-main,” tegasnya. harga minyak mentah

Selain itu, tren penguatan nilai tukar dolar AS berdampak pada kenaikan harga minyak mentah global. Maka harga bahan bakar akan naik.

“Bahan baku terkait energi seperti bahan bakar juga meningkat,” tegasnya.

Untuk itu, pemerintah diminta mewaspadai tren pelemahan nilai tukar Rupee terhadap Dolar AS. Mengingat hal tersebut, jika skala konflik antara Iran dan Israel terus meningkat, besar kemungkinan nilai tukar rupiah akan mengalami tren pelemahan yang lebih dalam.

Menurut saya, kalau keadaannya seperti ini, masyarakat harus tenang, tidak perlu panik, apalagi beli dolar, tidak penting beli emas, lebih baik tenang, kata Hariyadi.

Koresponden: Suleman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, Menteri Keuangan (MENKU) Pak Mulyani angkat bicara soal kecenderungan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupee menyentuh 16.260 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024) lalu, mengutip data Bloomberg.

Mulyani mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguntungkan kinerja ekspor Indonesia. Artinya, pendapatan yang lebih tinggi di sisi ekspor akibat penguatan dolar AS.

“Dari sisi ekspor, pendapatan akan membaik seiring dengan penguatan nilai tukar dolar,” kata Moolyani dalam akun Instagram @smindrawati, Minggu (21/4/2024).

Meski begitu, Mulyani mengakui pelemahan nilai tukar rupiah merugikan perekonomian. Di antaranya melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS dan tekanan terhadap kinerja impor akibat kenaikan inflasi.

Namun dari sisi impor, konversi harga dolar ke rupee cukup tinggi dan dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia, jelasnya. 

Mulyani menegaskan, pemerintah tetap mewaspadai dampak tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap perekonomian Indonesia. Ia menyimpulkan perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang baik dalam mengantisipasi tekanan terhadap dolar AS.

“Stabilitas makroekonomi akan selalu terjaga dari sisi moneter dan fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia akan terus beradaptasi dengan tekanan-tekanan yang ada. Dari sisi fiskal, kami akan memastikan APBN berperan sebagai buffer yang efektif dan handal,” kata dia. . pepatah.

Oleh karena itu, Mulyani yakin perekonomian Indonesia akan tumbuh 5 persen lagi pada tahun ini. Optimisme tersebut didukung oleh kuatnya ekspor dan neraca perdagangan yang terus dalam tren surplus.

“Saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia optimis dan percaya diri masih memiliki ketahanan perekonomian yang baik dalam melewati krisis epidemi yang lalu. Dalam kondisi tingginya suku bunga dan inflasi global saat ini, saya yakin perekonomian Indonesia akan terus mencapai tingkat yang sama. sasaran” tutupnya.

  

Rupee bergerak kuat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi perdagangan Senin. Namun konsolidasi ini masih lemah. Analis melihat kemungkinan melemahnya rupee akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Pada Senin (22/4/2024), rupee terapresiasi 45 poin atau 0,28 persen menjadi 16.215 per dolar AS dari sebelumnya 16.260.

Rupee masih berpotensi melemah terhadap dolar AS saat ini akibat situasi konflik di Timur Tengah saat ini, kata analis pasar uang Ariston Tjendra.

Menyusul serangan pesawat tak berawak ke Iran pekan lalu, pasar masih mewaspadai kemungkinan eskalasi konflik, katanya.

Akhir pekan lalu, Kongres AS mengesahkan bantuan besar-besaran ke Ukraina, Israel, dan Taiwan. Pasar mungkin menganggap bantuan ini memicu konflik.

Data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2024 akan dirilis pagi ini. Menurut Ariston, jika neraca perdagangan surplus, maka rupiah bisa dicegah melemah terhadap dolar AS.

Dia mengatakan, ada kemungkinan rupee melemah ke level 16.300 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran 16.200 per dolar AS. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *