matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Konvensi Tahunan MPR RI dan Rapat Gabungan DPR-DPD RI pada Jumat (16 Agustus) Ketua MPR Dr. H. Bambang Sosatyo menekankan perlunya meningkatkan ketahanan pangan negara.
Hal ini mengingat pertumbuhan populasi dunia, dimana Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. “Pertambahan jumlah penduduk dunia, khususnya di Indonesia, memerlukan daya dukung pangan yang lebih besar,” kata Bambang pada Sidang Tahunan MPR RI dan Rapat Gabungan DPR-DPD RI, Jumat (16 Agustus 2018). 2024).
Bambang mengatakan, sektor pertanian yang menjadi penopang ketahanan pangan menghadapi berbagai tantangan seperti semakin terbatasnya lahan pertanian, stagnasi produksi, meningkatnya wabah hama dan penyakit tanaman, kenaikan biaya produksi, dan ancaman perubahan iklim.
“Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa depan, kita harus merumuskan strategi yang komprehensif untuk menciptakan tidak hanya ‘ketahanan pangan’ tetapi juga ‘kedaulatan pangan’ di Indonesia yang seringkali bergantung pada impor pangan dari luar negeri,” ujarnya. . .
Dalam kesempatan itu, Bambang juga menekankan pentingnya sektor energi yang harus menjadi kepentingan bersama.
Di sektor energi, Indonesia berkomitmen untuk secara bertahap mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi porsi penggunaan energi fosil dan memulai transisi ke sumber energi baru dan terbarukan, kata Bambang.
“Transisi energi ini merupakan upaya besar yang memerlukan investasi besar dan tidak akan selesai dalam tiga hingga lima tahun,” katanya.
“Strategi pengolahan industri telah memberikan hasil positif dalam hal nilai investasi di industri pertambangan yang berkembang pesat. Harga ekspor nikel juga sangat tinggi sehingga menjadikan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar nomor satu di dunia. “, tambahnya.