Sat. Sep 21st, 2024

Simak 5 Manfaat Kurban di Hari Raya Idul Adha, Lebih dari Sekadar Mengasihi Sesama

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sakramen di Indonesia dilaksanakan secara gotong royong. Masyarakat bersama-sama mengurus penyembelihan, pemotongan, dan pembagian daging kurban.

Menurut Sidik Sisdiyanto, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), nilai gotong royong ini memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. kohesi dalam komunitas.

“Perayaan Idul Adha tidak boleh dimaknai hanya sebagai ritual yang diiringi sorak-sorai riuh, gaung takbir lisan, dan hiruk pikuk pembunuhan hewan kurban. Namun harus dimaknai juga sebagai semangat untuk terus menebarkan kesadaran sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Sidik pada Senin, 17 Juni 2024, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama RI. .

Ia juga mengatakan, pengorbanan tersebut harus diwujudkan dalam bentuk menebar cinta damai dan cinta kasih terhadap sesama. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk bermeditasi dan membubarkan segala keegoisan sejenak.

“Berdoalah dengan hati yang jernih, hati nurani yang jernih, pikiran dan akal yang tajam untuk mempererat persaudaraan, mempererat kesalehan sosial, dan menghilangkan rasa takut,” ujarnya.

Harapannya, Indonesia segera terbebas dari berbagai permasalahan nasional dan berkembang menjadi negara yang maju, adil dan makmur, serta aman dan damai, kata Sidik.

Selain itu, menurut Sidik, kurban diyakini membawa keberkahan tidak hanya bagi yang berkurban, tapi juga seluruh masyarakat. Daging kurban yang dibagikan memberikan gizi melimpah bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang jarang mengonsumsi daging.

Salah satu manfaat kurban adalah membantu meringankan beban masyarakat miskin. Sidik menjelaskan, pembagian daging kurban ini turut mengurangi beban perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu.

Hal ini berkontribusi terhadap keseimbangan dan pemerataan ekonomi serta memungkinkan seluruh lapisan masyarakat merasakan nikmatnya Idul Adha.

Karena nilai-nilai tersebut, kurban dalam Islam di Indonesia tidak hanya sekedar ritual tahunan. Namun juga menjadi dorongan untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT, mempererat solidaritas sosial, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

Amalan kurban merupakan sarana penyebaran nilai-nilai kemanusiaan, keikhlasan, dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari.

Sidik mengatakan, menyembelih hewan ternak pada Idul Adha merupakan wujud ketaatan dan ketaatan umat Islam.

Kisah kurban berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah untuk membunuh putranya Ismail AS. Namun Allah menempatkan domba pada tempatnya sebagai contoh untuk menguji keimanan dan ketaatannya.

“Tujuan utama kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS dan memperkuat solidaritas sosial antar umat Islam,” kata Sidik.

Daging hewan kurban dibagikan kepada keluarga, tetangga dan khususnya masyarakat miskin. Dengan cara ini, pengorbanan menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan rasa persatuan dan kepentingan sosial.

Berkurban dalam Islam bukan sekadar ritual penyembelihan hewan, melainkan sebuah ibadah yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial.

Amalan ini mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur, “membunuh ego”, atau berkorban demi kebaikan yang lebih besar. Dan selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Mengapa kita dianjurkan untuk berkorban? Menurut Sidik, kurban memiliki nilai spiritual yang harus dipahami dan diterapkan oleh seluruh umat beriman.

Selain sebagai kewajiban agama, kurban memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam.

Dengan mengamalkan ibadah kurban, umat Islam memperoleh banyak keutamaan spiritual yang dapat mendekatkan mereka kepada Allah dan memberi manfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, kurban merupakan salah satu unsur utama dalam ibadah kurban.

Ketika berkurban, seorang muslim menunjukkan ketaatan dan ketundukan penuh terhadap perintah Allah SWT. Tindakan ini menunjukkan sikap pengorbanan untuk memenuhi kehendak Tuhan.

“Pengorbanan tidak hanya berarti dalam bentuk pembunuhan terhadap hewan, tetapi juga makna pengorbanan diri, kesabaran dan keteguhan hati dalam menjalani cobaan,” kata Sidik.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *