Tue. Oct 8th, 2024

Simak Jurus Cuan saat Pasar Saham Lesu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pasar saham dalam negeri terlihat lesu karena Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bearish semakin terpuruk di bawah level 7.000 hingga Juni 2024. menunjukkan bahwa harga saham secara umum sedang turun.

“Dalam hal ini, investor disarankan untuk mencari alternatif pilihan investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih stabil atau lebih baik,” kata Fund Development Specialist PT Indo Premier Sekuritas Mohammad Aryeh Fadhillah dalam keterangan resmi, Kamis (27). /6/2024).

Menurut Fadlil, pelaku pasar saat ini, terutama pemain besar, menginvestasikan asetnya pada instrumen yang lebih konservatif dibandingkan saham yang lebih agresif. Saat dihadapkan pada kondisi saham yang kurang menguntungkan, Fadlil memberikan saran investasi yang perlu dipertimbangkan.

Pertama, diversifikasi portofolio. Strategi untuk mengurangi risiko dengan mendiversifikasi investasi pada berbagai aset atau instrumen keuangan. Tujuannya untuk menghindari pemusatan risiko hanya pada satu jenis investasi.

“Dengan memilih beberapa pilihan investasi yang berbeda, investor dapat mengurangi dampak negatif peristiwa yang mempengaruhi industri atau aset tertentu,” kata Fadlil.

Tip selanjutnya: lakukan penelitian menyeluruh terhadap sarana investasi pilihan Anda. Pahami risiko, potensi keuntungan, serta faktor ekonomi dan pasar yang mungkin memengaruhi investasi Anda.

“Pemilihan alternatif investasi harus selalu mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor,” kata Fadlil.

 

 

Pada saat yang sama, mencari nasihat dari profesional keuangan atau penasihat investasi adalah langkah cerdas ketika mempertimbangkan strategi investasi. Profesional keuangan atau penasihat investasi memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan, produk investasi, dan berbagai strategi investasi.

“Mereka dapat memberikan informasi yang lebih mendalam dan obyektif berdasarkan pengalaman mereka dalam memecahkan situasi investasi yang kompleks. Mereka juga dapat melakukan analisis mendalam terhadap profil risiko, tujuan investasi, dan posisi keuangan secara keseluruhan,” ujarnya.

Terakhir, evaluasi secara berkala. Pasar keuangan dapat mengalami perubahan yang cepat dan tidak terduga. Melalui pemantauan rutin, investor dapat mengidentifikasi perubahan tren, volatilitas pasar, dan faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja investasi, serta menyesuaikan strategi investasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko.

 

Iman Rahman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), menceritakan beberapa tantangan yang dihadapi bursa untuk mencapai target laba tahun 2024. Iman mengatakan perseroan merencanakan tahun 2024 dengan asumsi nilai operasional harian (RNTH) berkisar Rp 12,25 triliun. 

“Kami melihat volume RNTH saat ini berkisar Rp 12,1 triliun yang tidak sesuai target, namun beberapa target seperti IPO dan penggalangan dana memang positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu. 26/26/2024). 

Di Indonesia, rata-rata volume transaksi meningkat setelah penetapan calon presiden pada Maret 2024, kata Iman. Namun, harga tersebut turun tajam selama periode pemilu karena banyak investor yang menunggu dan mengawasi. 

Selain itu, kekhawatiran ekonomi global dan inflasi menghambat BEI untuk memenuhi target perusahaan pada tahun 2024. Iman mengatakan, inflasi AS belum mencapai 2 persen dan saat ini berada di kisaran 3 persen. 

“Jika suku bunga Federal Reserve masih bertahan, kita akan melihat investor beralih ke investasi yang lebih aman. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok juga terkait dengan permasalahan yang masih terjadi di sektor real estate. “Saya pikir faktur global akan mencapai target pada tahun 2024.”  Saham berjangka Indonesia

Sementara itu, Jeffrey Hendrik, Kepala Chief Development Officer BEI, mengatakan prospek saham Indonesia ke depan masih memiliki ruang untuk tumbuh meski dalam kondisi saat ini karena adanya tekanan besar di pasar global. 

“Saat ini kami sedang melakukan pengembangan baik dari segi produk maupun regulasi, dan tentunya kami juga memperhatikan kebutuhan para pelaku pasar,” kata Jeffrey. 

 

Jeffrey mengatakan BEI sedang mencari penyedia likuiditas yang dapat membantu meningkatkan likuiditas ketika suatu saham kembali nyaman. Selain itu, BEI juga mengembangkan produk lain seperti ETF berbasis emas yang dapat menjadi tolok ukur pengelolaan investasi. 

Sementara itu, BEI akan terus mengembangkan pasar modal syariah dengan memberikan dukungan dan pemerataan kepada calon investor syariah dari dalam. 

“Kami siap memberikan dukungan dan kesetaraan kepada calon investor syariah agar proses penerbangannya bisa sama dengan investor reguler, dan ini menjadi tujuan kami ke depan,” ujarnya. 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *