Fri. Sep 20th, 2024

Sinyal Kuat Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Bagaimana Prospek Obligasi Indonesia?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) optimistis return on investment di pasar obligasi Indonesia (NDOGB) positif sebesar 15% pada 2024-2025 dengan asumsi imbal hasil SBN terus menurun pada 10 bertahun-tahun. 6% pada tahun 2025.

Head of Fixed Income Research Mandiri Securitas Handy Unianto mengatakan optimisme tersebut disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama, kemungkinan besar Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan mulai memangkas suku bunga pada September 2024 dan memperkirakan mereka akan terus melakukan pemotongan pada tahun depan.

Secara historis, penurunan suku bunga dana federal akan diikuti oleh penurunan imbal hasil Treasury AS dan indeks dolar AS, sehingga akan terus mendorong aliran dana asing ke pasar obligasi.

Kedua, klarifikasi lebih lanjut mengenai pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini dan prospek pedoman fiskal tahun 2025. Dimana pemerintahan baru tetap menjaga kehati-hatian fiskal. Ketiga, dengan penguatan rupee terhadap USD, maka suku bunga SRBI juga menunjukkan tren penurunan.

“Seiring dengan penurunan suku bunga SRBI yang terus berlanjut, kami perkirakan permintaan obligasi akan terus meningkat,” kata Handy dalam keterangan resmi, Rabu (11/9/2024).

Secara year-to-date atau year-to-date (YTD), dukungan investor dalam negeri terhadap pasar obligasi cukup kuat, terutama dari institusi ritel dan non-bank. Aliran masuk dana asing juga mulai merembes signifikan ke pasar obligasi dalam sebulan terakhir, namun porsi kepemilikan asing terhadap total SBN yang beredar masih relatif kecil.

“Dari segi valuasi, kami memperkirakan imbal hasil obligasi SBN tenor 10 tahun kemungkinan akan turun ke level 6,2 persen atau pada kisaran 6,0 hingga 6,4 persen,” tambah Handy.

Ekspektasinya adalah Federal Funds Rate (FFR) akan turun menjadi 4,75%, BI akan memangkas suku bunga menjadi 5,75%, imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun menjadi 3,8%, Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5-tahun. Memiliki 5 tahun. 70, dan rupiah akan diperdagangkan pada Rp 15.400 terhadap USD pada akhir tahun 2024.

 

Menurut Handy, penurunan lebih lanjut imbal hasil obligasi Treasury AS berpotensi memperkuat posisi valuasi obligasi Indonesia. Di tengah gejolak global yang signifikan tahun ini, mulai dari meningkatnya ketegangan geopolitik hingga masih tingginya suku bunga global, pasar obligasi Indonesia telah terbukti tangguh.

Namun, diversifikasi portofolio investasi sangatlah penting, dan obligasi tampaknya menjadi alat yang menarik karena menawarkan arus kas kupon yang aman dan stabil, dengan tingkat pengembalian yang tetap kompetitif, dan dijamin mengembalikan nilai pokok investasi. Kematangan.

Perlu diingat bahwa beberapa risiko di pasar obligasi Indonesia termasuk penurunan suku bunga The Fed, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan peningkatan defisit anggaran yang signifikan, atau lebih dari 3% Produk Domestik Bruto (PDB). .

 

Sebelumnya, PT Mandiri Securitas (Mandiri Securitas/Perusahaan) menawarkan instrumen investasi Sukuk Negara Seri SR021 kepada masyarakat untuk berinvestasi dan mendukung pembangunan nasional, yang dapat dengan mudah dibeli melalui Mandiri Online Securities Trading (MOST) SBN atau SBN. Platform digital .most.co.id.

Penawaran SR021 dibuka mulai tanggal 23 Agustus hingga 18 September 2024. SR021 ditawarkan dalam 2 kali angsuran atau periode investasi, yakni SR021-T3 dengan tenor 3 tahun yang berakhir pada 10 September 2027 dan SR021-T5 dengan tenor 5 tahun. 10 September 2029. Demikian dikutip dari keterangan resmi yang ditulis pada Rabu (28/8/2024).

Menawarkan tingkat imbalan atau kupon sebesar 6,35% per tahun untuk SR021-T3 dan 6,45% per tahun untuk SR021-T5. Theodora VN Manik, Retail Director Mandiri Securitas, mengatakan Mandiri Securitas berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, pengembangan pasar keuangan syariah serta meningkatkan kinerja investasi investor di pasar modal Indonesia.

Dengan SR021, nasabah dapat dengan mudah melakukan investasi berbasis syariah melalui platform digital atau bagi nasabah prioritas dapat dibantu oleh Relationship Manager.

 

 

“Kami yakin SR021 merupakan pilihan investasi yang aman, menguntungkan, dan likuid bagi masyarakat. “Produk ini memberikan jaminan manfaat, dimana pokok dan imbalan investasi dijamin oleh negara, dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Ditambahkannya, SR021 merupakan solusi investasi yang membantu menjaga nilai aset nasabah dan dapat menjadi pilihan untuk mendiversifikasi aset investasi masyarakat.

Investor dapat membeli kedua jenis SR021 dengan mudah dan aman melalui platform MOST SBN, mulai dari Rp 1 juta dan maksimal pemesanan Rp 5 miliar untuk SR021-T3 dan Rp 10.000 juta untuk SR021-T5.

Nasabah dapat memilih di antara kedua opsi SBN ini tergantung pada tujuan keuangan dan investasinya masing-masing. Melalui platform MOST SBN, masyarakat dapat berinvestasi di SR021 dengan empat langkah mudah, yakni mendaftar online di register.most.co.id, meminta SBN, melakukan pembayaran melalui Bank Persepsi, dan memantau transaksi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *