Sat. Sep 21st, 2024

Sosok Aysenur Ezgi Eygi, Aktivis Amerika yang Kepalanya Ditembak Israel Saat Ikut Aksi Damai di Tepi Barat

Liputan.com, Jakarta – Aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezzi Igi ditembak mati oleh tentara Israel saat mengikuti protes damai di Benggala Barat pada 6 September 2024. Menurut Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), wanita berusia 26 tahun tersebut melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.

Berdasarkan lamannya (7/9/2024), Anadolu Agency mengumpulkan informasi mengenai aktivis dari akun media sosial dan sumber terbuka lainnya. Lahir di Antalya, Turki, ia mengambil jurusan ganda psikologi dan bahasa serta budaya Timur Tengah di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat (AS).

Ia lulus pada Juni 2024 dan dikenal karena komitmennya terhadap aktivisme dan pengabdian masyarakat. Profil online IG mencerminkan semangatnya untuk memberikan dampak positif di berbagai bidang, mulai dari pendampingan siswa hingga dukungan rehabilitasi bagi anak autis.

Hal ini sejalan dengan pengalaman profesionalnya yang beragam “Saya memiliki komitmen yang mendalam terhadap konseling, terapi perilaku dan pemasaran, serta pengabdian masyarakat,” IG menggambarkan dirinya di profil LinkedIn-nya.

“Pekerjaan sukarela saya telah memungkinkan saya untuk memberikan dampak secara lokal dan internasional,” tulisnya. Saya ingin memberikan dampak positif. “

IG bergabung dengan ISM, sebuah organisasi pimpinan Palestina yang mempromosikan perlawanan tanpa kekerasan terhadap pendudukan Israel, sebagai sukarelawan pengamat. Pada hari Selasa, 3 September 2024, ia tiba di kota Beta di Benggala Barat dekat Nablus untuk berpartisipasi dalam protes damai.

Tiga hari kemudian, IG ditembak dan dibunuh oleh penembak jitu Israel saat berdiri di atap gedung terdekat saat demonstrasi. Seorang relawan ISM berkata, “Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, tidak ada cara yang mudah.

“Saya ingin mengatakan sesuatu yang berarti, tapi saya tidak bisa sambil menangis. Teman saya, kawan dan kawan di Palestina ditembak di kepala oleh pasukan pendudukan Israel. Semoga dia beristirahat dengan damai. Dia sekarang adalah salah satu dari para Syuhada. dalam perjuangan ini.”

Labna Aljaru teringat temannya Iggy yang dikenal sebagai Ayesha di Facebook. “Saya bangun pagi ini dan mengetahui bahwa dia dibunuh oleh tentara Israel di Beita, Nablus, saat berdiri untuk menunjukkan solidaritas terhadap petani Palestina,” tulis Alzaro di samping foto IG. Ayesha adalah salah satu orang termanis dan paling baik yang pernah saya temui. “

Saksi mata mengatakan bahwa pemimpin tersebut sedang berdiri jauh dari daerah oposisi ketika dia ditembak. Meski sempat dirawat di rumah sakit Palestina, upaya medis untuk menyelamatkannya gagal.

Menurut laporan Anadolu Agency yang disampaikan oleh Middle East Monitor, Palestina mengutuk keras pembunuhan Iggy oleh tentara Israel, menurut pernyataan terpisah oleh kelompok-kelompok Palestina pada hari Jumat. Hussein al-Sheikh, Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLA), mengatakan bahwa kejahatan baru telah ditambahkan ke dalam rangkaian kejahatan yang dilakukan setiap hari oleh pasukan pendudukan, dan pelakunya akan dimintai pertanggungjawaban di tingkat internasional. Pengadilan. ” dalam keterangannya dari akun X miliknya

Hamas menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan keji. Kelompok tersebut menyebutnya sebagai “perluasan kejahatan pendudukan yang disengaja terhadap aktivis solidaritas asing”. “Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk meninjau kembali kebijakannya yang bias dan mendukung kejahatan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga mengutuk pembunuhan IG oleh pasukan Israel dalam sebuah pernyataan. “Pembunuhan ini mengingatkan kita akan sejarah panjang kejahatan yang dilakukan tentara Israel terhadap aktivis solidaritas internasional,” katanya.

 

Fouad Nafa, direktur Rumah Sakit Rafidia, mengatakan Anadolu Igi datang ke rumah sakit dengan membawa peluru di kepalanya. Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel menembak langsung ke arah warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi mengecam pemukiman ilegal di Gunung Sweih di Beta, selatan Nablus.

Kantor berita resmi Palestina Wafa membenarkan bahwa korban adalah warga negara Amerika dan sukarelawan kampanye Faza, sebuah inisiatif untuk melindungi dan melindungi petani Palestina dari penindasan pemukim ilegal dan tentara Israel.

Penduduk Beta mengadakan protes mingguan mereka setelah salat Jumat menentang pemukiman liar ilegal yang dibangun di puncak gunung Israel. Masyarakat menuntut penghapusan pemukiman ilegal tersebut, dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran hak atas tanah.

Sejak 7 Oktober 2023, ketegangan meningkat di Tepi Barat seiring Israel terus menyerang Gaza. Kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya 691 orang dan melukai lebih dari 5.700 orang. Israel tetap berada di Benggala Barat sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan setempat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *