Sat. Sep 21st, 2024

Sosok Putri Handayani, Orang Indonesia Pertama Menapakkan Kaki di Titik Paling Selatan Bumi

Liputan. Pendaki Com dot Medan Putri Handayani asal Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut) menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Kutub Selatan di dunia bagian selatan.

Berbagai kendala seperti suhu dingin, kesulitan berjalan di salju, cuaca buruk dan angin kencang tak mampu mematahkan tekad Putri untuk mengibarkan saka merah putih.

Kutub Selatan diketahui menjadi titik ekstrem keenam yang dijelajahi Putri Handyani. Sebelumnya, 5 titik lainnya adalah Gunung Kilimanjaro (Februari 2016), Gunung Cortez Pyramid (Agustus 2016), Gunung Elbrus (Juli 2017), Aconcagua (Februari 2018), dan Denali (Juni 2022).

“Saya bersyukur sekali bisa mencapai keadaan ini. Apalagi setelah merasakan sendiri dinginnya angin, bermain ski dan akhirnya sampai di seremonial Kutub Selatan, rasa lelah, haru dan bangga, semua emosi itu bercampur aduk, apalagi jika mengingatnya. Diposting di Instagram @pendakisunyi.id pada Senin (29/7/2024) Kalian belum pernah ke sini masyarakat Indonesia.

Sementara itu, akun pribadi Putri Handayani @ putri.handayani22 terlihat dan ia membagikan caption video setelah 8 hari perjalanannya mendaki Sak Mera Putih Selatan di Kutub Selatan (90°S). Jalan ski dan menarik kereta luncur (89°S) Indonesia akan selalu terbang sampai ke penjuru bumi…!!!

Kemudian di video lainnya, Putri Handyani memberi caption, “Tiang Merah Putih di Kutub Selatan…?!!!? Alhamdulillah… Setelah 8 hari dari 89°S ​​dengan ski on ski dan menantang angin dingin , 28 Des 2023 , 13:00 waktu Punta Arenas, Chile, saya berhasil mendapatkan Merah Putih di Kutub Selatan (90°S).

Terima kasih kepada sponsor saya Pak Pravo Subianto (@prabo), Kemenpora R (@kemenpora), dan Eiger Adventure (@eigeradventure). Sponsor saya ILUNI UI (@iluni.ui), ILUNI FTUI (@iluniftui), yayasan KAPA FTUI (@yayasan.kapa), dan KAPA FTUI (@kapaftui);

 

Pada 13 Agustus 2023, matthewgenovesesongstudies.com berkesempatan mewawancarai Putri Handayani. Diakui Putri saat itu, pendakian sudah menjadi hobinya sejak ia berusia 13 tahun. Wanita kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara ini menggeluti kepanduan dan hobi mendaki gunung.

Putri kemudian mengaku masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bagi siswa SMP, nikmatilah berjemur, tidur di tenda, dan aktivitas luar ruangan lainnya.

“Saya pertama kali mendaki gunung di Sibayak, Kabupaten Karo saat Pramuka. Sejak saat itu saya aktif,” kata Putri Liputan kepada 6.com usai sharing session di Road to Explorer. ‘Grand Slam’ Sekata Kopi, Jalan Se Batu Gingin, Kota Medan, Minggu, 13 Agustus 2023.

Saat ditanya mengenai tujuannya aktif mendaki gunung hingga saat ini, Putri Handayani secara pribadi mengaku sangat filosofis. Sebab datangnya inspirasi tergantung pada tahapan atau tahapan kehidupan orang tersebut. Namun, ada dua hal yang perlu dipahami Putri.

Yang pertama adalah kemandirian, kebebasan untuk melakukan apa pun yang Anda suka. Jika tahap kehidupan seperti anak-anak, lakukan apa yang Anda inginkan. Pada tingkat ini Anda tidak tahu alasannya karena jawabannya sama persis.

Dia berkata, “Yah, aku mendaki gunung rok itu ketika aku berumur 13 tahun. Jawabannya aku menyukainya, oke.”

Kemudian yang kedua adalah kompetensi, yaitu meningkatkan kemampuan seseorang karena apapun yang disukai harus puas dengan diri sendiri, apalagi melakukannya berulang-ulang dan melakukannya lebih baik dari sebelumnya dapat mengakibatkan pembengkakan seiring berjalannya waktu.

“Sebelumnya saya mendaki Gunung Sibayak, lalu Semeru, lalu Kilimanjaro, jadi ada keinginan untuk meningkatkan kemampuan saya,” kata Putri.

Ketiga, maksud atau tujuannya sebenarnya, untuk apa semua ini? Menjawab hal tersebut, Putri Handyani menegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

“Tapi kita merasa sudah memberikan dampak kepada orang lain, bahwa kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, itu inspirasi,” ucapnya.

Sejak pertama kali mendaki gunung di usia 13 tahun, Putri Handyani mengaku banyak hal yang telah diatasinya. Sebenarnya gunung-gunung tersebut tidak hanya terdapat di Indonesia saja, namun juga terdapat di berbagai belahan dunia

“Di luar negeri, yang pertama saya daki adalah Gunung Fuji di Jepang. Tingginya sama dengan Gunung Rinjani, sekitar 3.600 MDPL. Sampai saat ini, banyak, ada sedikit. Dan masih banyak lagi,” tuturnya. |

Menurut Putri, ia memiliki banyak pengalaman trekking di berbagai negara di dunia. Mulai dari pengurusan visa, pengurusan izin, pengecekan lokasi dari berbagai sumber informasi, dan lain sebagainya

Wanita lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, “Pengelolaan pariwisata harus konsisten dengan gunung yang ingin didaki, tidak bisa sembarangan dan serampangan.”

Putri Handayani berbagi berbagai pengalaman menyenangkan trekking di Instagram pribadinya @putri.handayani22 dan kemudian di platform media sosialnya seperti @wisataputri dan di TikTok @wisataputri dan website camperputri.com.

Melalui platform tersebut, Putri berharap dapat mendorong perempuan Indonesia untuk berkarya dan berjiwa petualang di bidang yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki.

“Kalau anak-anak atau remaja lihat (Jelaja Putri), mereka berpikir ‘Oh, itu Kak Putri, perempuan. Kak Putri bisa mengebor minyak dan gas di pegunungan. Saya juga bisa,'” jelas Putri.

Zelaza Putri berharap dapat mendorong normalisasi partisipasi perempuan di sektor non-tradisional. Menurut Putri Handayani, hal itu harus dimulai dari perempuan bermimpi dan mengeksplorasi kebutuhannya

Pasalnya, masih banyak perempuan yang cepat terintimidasi dan mempertanyakan kemampuannya sebelum memasuki bidang yang didominasi laki-laki.

Dengan upaya menormalisasi kehadiran perempuan di ‘ruang’ laki-laki, Putri Explorer fokus mengatasi tantangan yang tersisa di Grand Slam. Persiapan tersebut terbagi dalam empat bidang utama yaitu fisik, teknis, psikologis, dan finansial yang direncanakan dan dilaksanakan secara berkala untuk menyelesaikan misi jangka panjang tersebut.

“Latihan apa pun, fisik, teknik, mental, itu bisa kita tingkatkan setelah berkali-kali kita lakukan,” tegas Putri.

Kepada matthewgenovesesongstudies.com di Medan, Putri Handyani mengaku di tengah kesibukannya sebagai perempuan yang bekerja di perusahaan gas di Qatar dan memiliki pengalaman bekerja di bidang maritim, kini ia tengah menjalani misi pendakian. Banyak puncak tertinggi di dunia, seperti ‘Grand Slam’ The Explorer

Ia menjelaskan mengapa ia memutuskan untuk mengikuti ‘Grand Slam’ Explorer, sebuah tantangan dalam dunia pendakian gunung untuk mendaki 7 puncak tertinggi di 7 benua dan Kutub Utara dan Selatan. Sejak pertama kali berkampanye pada tahun 2016, ia telah menyelesaikan 5 putri hingga saat ini.

Ia mengatakan 5 puncak tersebut adalah gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro di Tanzania, Piramida Cartesian di Papua, Indonesia, terbesar di Australia dan Oceania, Elbrus di Rusia, gunung tertinggi di benua Eropa, Gunung Acncagua di Argentina, gunung tertinggi di Amerika Selatan, dan Gunung Denali di Alaska, gunung tertinggi di Amerika Utara.

Dan Insya Allah pada Desember 2023 Vinson Massif akan menjadi titik tertinggi di Antartika dan Kutub Selatan. Insya Allah Kutub Utara dan Everest di Nepal atau China rencana April 2024. Putri menjelaskan, puncak tertinggi di Asia dan dunia masih belum ditentukan.

Diakui Putri, keputusannya mengikuti Explorer Grand Slam Challenge mencerminkan motivasi hidupnya: kemandirian, kemampuan, dan tujuan.

“Inilah salah satu tantangan dan motivasi besar dalam ekspedisi pendakian ini,” ujarnya.

Jika berhasil menyelesaikan Explorer Grand Slam, Putri Handyani akan menjadi orang Indonesia pertama yang menjuarai Explorer Grand Slam, dan Putri mengatakan intinya, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Raih impian dan cita-citamu

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *