Thu. Sep 19th, 2024

Strategi Menko Airlangga Genjot Pertumbuhan Produktivitas Sawit Rakyat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam kebijakan land reform yang merupakan salah satu pilar utama kebijakan berkeadilan ekonomi yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2017, penekanannya adalah pada menjamin kesetaraan dan keadilan di masyarakat. berupa harta atau modal pada masyarakat lemah, salah satunya berupa tanah atau tanah.

Untuk menjamin kepastian hak atas tanah yang digunakan oleh masyarakat namun masih dalam kawasan hutan, pemerintah menerbitkan Ordonansi Biru TORA yang mengatur legalisasi dan redistribusi tanah milik negara kepada masyarakat, dan Ordonansi Hijau Hutsos yang mengatur pemanfaatannya. hutan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan penghuni hutan.

“Untuk itulah penyelamatan penggunaan lahan di kawasan hutan menjadi penting dan salah satu penerapan perkebunan sawit rakyat adalah untuk mendukung tata kelola yang baik,” kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto pada Festival Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan. (Suka) 2, Jumat (9/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyerahkan rincian SK kepada penerima manfaat, khususnya SK TORA (SK Biru) seluas 43.100 hektar dan SK Jamsostek (SK Hijau) seluas sekitar 1.085.276 hektar. hektar.

Selain itu termasuk dalam hutan sosial yaitu. hutan adat seluas 15.879 hektar untuk masyarakat hukum adat serta Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR) dengan total luas 37.000 hektar yakni. Pondok seluas 17.600 hektar. dan 19.400 hektar kawasan hutan TORA.

Dengan demikian, realisasi dana PSR mencapai Rp9,6 triliun untuk 154.886 perkebunan atau 344.792 hektare yakni hingga Juni. Dan dana yang diterima perkebunan akan bertambah dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta. , kami berharap produktivitas dapat meningkat menjadi 24 ton per TBS per hektar,” kata Menko Airlangga.

 

Petani kecil kelapa sawit di lahan TORA dapat segera mengajukan dana PSR ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui mekanisme yang diatur dalam Peraturan No. 3 Tahun 2022 Menteri Pertanian. Dana PSR mungkin masih tersedia, menunggu perbaikan peraturan.  

Selain itu, untuk perbaikan pengelolaan sawit, pemerintah telah menyiapkan Perpres tentang Strategi dan Langkah Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (Sanas-KSB) periode 2025-2029 sebagai pengganti Inpres No. 6 tahun 2019.

“Judul TORA dan Dekrit Hijau tentunya harus dibarengi dengan aspek bisnis dan berbagai kolaborasi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kependudukan, BUMN, PUPR, Parawisata, pemerintah daerah, dan tentunya Tentu saja, dari sektor kelapa sawit. “Nah, ke depan kita bisa meningkatkan kapasitas dunia usaha dan masyarakat melalui integrasi desa dan skala regional yang lebih besar,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Keuangan, Menteri Pertanian dan Kewilayahan/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ketua Komisi Yudisial dan beberapa duta besar negara sahabat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah meyakini diperlukan mesin pertumbuhan ekonomi baru seiring dengan tantangan perkembangan teknologi masa depan, khususnya digitalisasi. 

Ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai $80 miliar dan diperkirakan akan terus tumbuh. Melihat potensi tersebut, perlu dilakukan upaya untuk mendorong terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai dengan kebutuhan sektor ini di masa depan.

“Jadi kalau bicara ekonomi digital, kita perlu punya sumber daya manusia, sehingga kita perlu lebih banyak mahasiswa yang bisa mendapat kesempatan belajar di Tsinghua, terutama dalam situasi geopolitik saat ini dan tantangan kecerdasan buatan (AI) dan AI generatif, ujar Airlangga saat menghadiri acara sarapan pagi bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Prof. Qiu Yong, Sabtu 2 Agustus 2024, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (4 Maret 2024).

Airlangga menambahkan, pihaknya yakin waktunya tepat karena Indonesia memiliki fasilitas di Kura Kura, Bali. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menambahkan, Indonesia juga ingin menjadi negara maju pada tahun 2045. 

“Saat itu, Indonesia diperkirakan berpenduduk sekitar 320 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sekitar $26.000, sehingga perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai $9 triliun,” jelas Airlangga.

Oleh karena itu diperlukan pusat pendidikan yang berkualitas khususnya di bidang inovasi dan teknologi, salah satunya adalah Tsinghua University.

Melihat urgensi tersebut, Menko Airlangga mengatakan agar kuota kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini hanya berjumlah 50 mahasiswa, harus ditambah.

Hal ini agar program tersebut dapat berjalan lebih inklusif, terutama mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia dan potensi bonus demografi di tahun-tahun mendatang yang perlu dioptimalkan.

 

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital di pasar ASEAN bisa mencapai $2 triliun pada tahun 2030.

Pengumuman ini sejalan dengan adanya Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang diadopsi oleh negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Menurut Airlangge, DEFA dapat membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk Indonesia.  

“Melalui program ini, perekonomian ASEAN business-as-usual diharapkan menjadi $2 triliun. Dengan demikian, perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan mencapai digitalisasi $360 miliar pada tahun 2030, akan tumbuh menjadi $600 miliar dolar,” kata Airlangga pada pembukaan acara. Festival Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Keuangan dan Ekonomi Digital (FEKDI) 2024 di Jakarta pada Kamis (08/01/2024).

Oleh karena itu, beberapa kondisi harus disiapkan untuk mencapai hal tersebut, antara lain bisnis digital, e-business lintas batas, identifikasi dan otentikasi digital, dan peningkatan pembayaran elektronik, serta kebutuhan akan keamanan digital yang terjamin (cyber security). .

“Dalam pembayaran elektronik, BI jauh di depan seluruh kawasan di dunia. Mata uang lokal ini menjadi contoh bagi negara lain,” ujarnya.

Di sisi lain, proyeksi ekonomi digital juga didukung oleh banyaknya perusahaan emerging di Indonesia yang menempati urutan ke-6 terbesar di dunia. Jadi ini jelas menjadi pilar negara yang menyambut baik pertumbuhan ekonomi digital. 

Airlangga mengatakan, jumlah startup Indonesia juga menduduki peringkat keenam dunia dengan jumlah startup paling inovatif, atau peringkat pertama di Asean, Indonesia bahkan lebih besar dari Jerman.

“Pak (Jokowi), jadi kita nomor satu di Asean. Singapura nomor 11,” ujarnya. Saat ini jumlah startup unicorn Indonesia sebanyak 15 unicorn dan 2 decacorn yang telah memasuki kancah global antara lain Goto dan J&TExpress.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *