Thu. Sep 19th, 2024

Stres Mikirin Pembagian Harta Warisan, Pria di Nigeria Bakar Masjid

matthewgenovesesongstudies.com, Kano – Sedikitnya 11 jamaah tewas dan puluhan lainnya luka-luka pasca serangan terhadap sebuah masjid di Kano, Nigeria.

Seorang pria menyiram masjid dengan bensin dan mengunci pintu dari luar sebelum membakar tempat ibadah tersebut.

Pada Sabtu (18/5/2024), menurut laman BBC, polisi menyebutkan ada sekitar 40 jamaah di masjid tersebut.

Penyerangan tersebut dipicu oleh stres karena terlibat perselisihan keluarga terkait pembagian warisan. Polisi mengatakan mereka menangkap seorang tersangka berusia 38 tahun.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/5) saat masyarakat sedang melaksanakan salat subuh di kawasan Gezawa, Negara Bagian Kano.

Masjid terbakar dan jamaah mencoba membuka pintu yang terkunci.

Menurut media lokal Nigeria, para tetangga yang mendengar ledakan bergegas membantu mereka yang terjebak di dalam gedung.

Pernyataan polisi mengatakan tim penyelamat, termasuk ahli bom, telah dikerahkan ke Kano untuk merespons serangan tersebut.

Polisi kemudian memastikan bahwa tidak ada bom yang digunakan dalam serangan tersebut. Pemadam kebakaran di Kano mengatakan pihaknya bisa mengendalikan situasi lebih cepat jika tidak segera dipanggil setelah kebakaran terjadi.

Juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Kano Saminu Yusufuf mengatakan, mereka disiagakan setelah warga sekitar berhasil memadamkan api.

“Masyarakat seharusnya menghubungi kami dalam situasi ini, tapi kami tidak menerima panggilan sampai situasi kembali normal,” kata Yusuf.

Polisi mengatakan tersangka mengakui tindakan tersebut merupakan bagian dari sengketa warisan dan menargetkan beberapa anggota keluarga yang berada di dalam masjid.

“Insiden tersebut tidak ada hubungannya dengan terorisme, ini adalah perebutan warisan,” kata Kapolsek setempat Umar Sanda kepada wartawan setelah menyaksikan kejadian tersebut.

“Tersangka sudah bersama kami dan sudah memberikan keterangan bahwa dia telah mengaku,” kata Sanda.

 

Laporan awal menyebutkan satu jamaah tewas dalam serangan itu, namun jumlah korban tewas bertambah saat ia dirawat di Rumah Sakit Spesialis Murtala Muhammed di Kano.

Polisi mengatakan lebih banyak korban, termasuk anak-anak, dirawat di rumah sakit.

Ulama Islam Syekh Dauda Suleiman mengatakan, membunuh orang saat shalat adalah salah satu dosa terbesar dan selain bertaubat kepada Tuhan, pelakunya harus membayar darah kepada keluarga almarhum.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *