Sun. Sep 8th, 2024

Suami Mutilasi Istri di Ciamis Didiagnosis Gangguan Jiwa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Hasil pemeriksaan psikologis terhadap Tarsam (51), pelaku pembunuhan dan perusakan istrinya, Yanti (40), yang terjadi di Dusun Sendangjaya, Desa Sicentral, Kecamatan Ranka, Kabupaten Siam, Jawa Barat . , telah keluar. Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis (RSUD) mendesak agar Torsum dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Cesaro.

“Menurut psikiater, perlu dilakukan pemantauan karena dia menderita depresi. Makanya dia masih belum yakin apakah dia berada pada level itu.” 5/2024).

Menurut Joko, tersangka akan menjalani observasi selama 14 hari dan akan dipindahkan ke RSJ Cesarua pada Selasa, 7 Mei 2024. Hal itu dilakukan untuk menentukan apakah polisi harus melanjutkan proses penegakan hukum terhadap dirinya atau tidak. . Berkoordinasi dengan pengacara.

“Jadi tim dokter RSUD Siam melakukan observasi selama dua hari dan kemudian di akhir, karena untuk keperluan penyelidikan perlu dilakukan observasi lebih lanjut.” jelas Joko.

Polisi resmi menetapkan Tarsam (41) sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi istrinya, Yanti (40), yang terjadi di Dusun Sendangjaya, Desa Sesenterol, Kecamatan Ranka, Kabupaten Siam, Jawa Barat. Meski demikian, petugas tetap akan melakukan pemeriksaan psikologis terhadapnya.

Penetapan tersangka berdasarkan alat bukti sesuai Pasal 184 KUHAP, kata Kapolres Siam AKBP Akmal saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).

Menurut Akmal, hasil tes psikologi itu nantinya akan dipertimbangkan guna mengadili tersangka.

“Meski ada temuan mengenai kesehatan mental para pelaku, tentu kita bisa menilai,” kata Akmal.

 

Tarsam (41) asal Dusun Sendangjaya, Desa Sisenterol, Kecamatan Ranka, Kabupaten Siam, Jawa Barat, tega membunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40). Parahnya lagi, Yanti dibunuh dan dipotong-potong saat menceritakannya.

Polres Ciamis kini sedang menyelidiki penyebab pembunuhan tragis tersebut. Rencananya Taram akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental.

“Senin akan menjalani pemeriksaan kejiwaan,” kata AKBP Akmal saat dihubungi Polres Ciamis, Sabtu (4/5/2024).

Pemeriksaan psikologis yang dilakukan Tarsum terkait pemeriksaan sementara polisi yang menyebutkan pelaku mengalami perubahan kepribadian dan temperamen sebelum kejadian.

Pemeriksaan psikologis juga dilakukan untuk mengetahui secara jelas motif Tarsum yang bertekad membunuh dan menghancurkan istrinya. Bahkan, potongan daging istrinya pun dipersembahkan kepada warga sekitar.

Akmal menambahkan, sejauh ini sudah ada tujuh saksi yang diperiksa terkait suami yang memukul istrinya. Hanya saja pihak keluarga yang bersangkutan masih lalai melakukan pemeriksaan.

“Untuk pihak keluarga, kami tunggu sekarang, karena masih dalam kondisi berduka,” kata Akmal.

 

Diketahui, Kanit Reskrim Polsek Siam, AKP Joko Prehatin, mengatakan pembunuhan Tarsum terjadi di dekat rumah istrinya. Ada klaim bahwa Tarsam berada di bawah tekanan.

Joko menjelaskan, sebelum korban dimutilasi pelaku, Torsum diduga mengalami perubahan kepribadian dan perilaku.

Mereka menduga stres mempengaruhi kondisi mental pelaku. Masalah ekonomi diyakini menjadi penyebab perubahan kepribadian Tarsum.

“Ada banyak perubahan (kepribadian) dan sifat (terduga pelaku) agak aneh,” kata Jocko.

Terungkapnya kasus pembunuhan dengan aksi vandalisme yang dilakukan korban pertama kali dilaporkan warga saat menemukan pelaku di lokasi kejadian masih memegang pisau, pada Jumat pagi (3/5/2024) pukul 07.30 WIB.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, Jumat (3/4/2024), “Kejadiannya sekitar pukul 07.30 WIB. Korban dibunuh dan dipotong-potong saat melapor pada Jumat pagi. Anda berangkat.”

Pembunuhan terjadi di jalan desa saat korban hendak mengaji. Usai dibunuh, jenazah korban dibawa ke rumah pelaku dan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian.

“Secara teknis kami belum bisa memberikan rincian mengenai keracunan tersebut, kami masih menyelidikinya,” kata Akmal.

Demi menyelamatkan pelaku dari amukan warga, petugas langsung membawanya ke Polsek Ranka lalu ke Polsek Siam. “Saat ditangkap, kondisi mental pelaku tampak tidak stabil,” ujarnya.

Hingga saat ini, polisi belum mengetahui motif di balik pembunuhan keji dan pembakaran istrinya tersebut. Petugas memeriksa kesehatan mental pelaku.

Sejumlah barang bukti seperti pisau dan balok kayu yang digunakan Tarsam pada pembunuhan pertama juga berhasil diselamatkan.

 

Yoyo Taria, Ketua RT 8 Dusun Sindang Jaya, kepada wartawan, Jumat (3/5/2024), peristiwa pembunuhan dan pembunuhan itu terjadi pada Jumat pagi (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.

Mendapat laporan adanya aksi vandalisme tersebut, Yoyo Taria langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melaporkannya ke polisi. Yoyo mengaku disodori daging di tong sampah oleh pelaku. Dia meyakini daging tersebut merupakan bagian tubuh korban.

“Tiga hari sebelum kejadian, dia depresi. Saya tidak tahu apa alasannya. Saya ingin membantu, tapi saya takut. Dia masih memegang pisau di tangannya. Dia lari. Saya menawarinya manggung. Dia segera ke kantor polisi,” kata Yoyo.

Polisi yang datang ke lokasi langsung memasang jalur sterilisasi dan menutup bagian tubuh korban menggunakan kain. Belum diketahui alasan pelaku membantai istrinya bahkan menawarkan dagingnya kepada orang lain. Polisi saat ini sedang menyelidiki kejadian tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *