matthewgenovesesongstudies.com, Banjarmasin – Badan Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) seperti diberitakan 11 Juli 2024, berupaya mengungkap 20 kilogram narkotika dengan barang bukti. Polda Kalsel berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 20 kilogram yang diduga melibatkan jaringan Fredy Pratama. Upaya-upaya ini sedang berlangsung dan informasi sedang dikumpulkan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Combes Paul Kelana Jaya Kasubdit III melalui AKBP Ade Harry Sistryawan mengatakan, jaringan Fredi Pratama sangat canggih, mereka menggunakan aplikasi BlackBerry Messenger Enterprise dan aplikasi Signal untuk berkomunikasi.
“Beberapa tersangka yang direkrut berasal dari luar daerah dan daerah, banyak di antaranya adalah mantan operator taksi online yang berpengalaman di bidang jasa pengiriman parsel saat mengawasi wilayah peredaran narkoba,” ujarnya, Senin (22/07/2024).
Jaringan ini mendistribusikan barang ilegal antar provinsi seperti Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Ciri-ciri paket sabu yang dibungkus teh Cina menjadi indikasi kuat Freddy Pratama masih memegang kendali, jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, 5 tersangka berhasil ditangkap, 4 di antaranya merupakan warga Bandung berinisial MRF, DH, MRM dan RSH. Sedangkan asal Kalimantan Selatan ada 1 orang berinisial ARE.
Terbukanya kasus ini bermula dari adanya informasi masuknya narkoba dalam jumlah besar ke Kalimantan Selatan. Tim yang dipimpin AKBP Ade Harry Sistriavan, Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Kalsel, melakukan penyelidikan dengan menggali informasi dan memetakan jaringan peredarannya.
Hasilnya, pada Selasa (07/09/2024), petugas menangkap lima tersangka di dua lokasi terpisah, yakni di Jalan Ahmad Yani Km 7, Kecamatan Kertak Khanyar, Kabupaten Banjar, dengan barang bukti kurang lebih 7 kilogram sabu.
Sementara itu, sekitar 13 kilogram sabu disita di lokasi kedua di Jalan Ahmad Yani sepanjang 17 km, Kecamatan Gambut. Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka berada di Kalsel hanya seminggu setelah melakukan perjalanan dari Kaltim.