Thu. Sep 19th, 2024

Sudah Investasi Mahal di Alat Pemindai Canggih, Bandara di Eropa Malah Kembali Berlakukan Batas Maksimal Cairan 100 ml per September 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Melewati keamanan bandara seringkali menjadi bagian yang sulit dalam proses perjalanan udara. Namun, beberapa bandara di Eropa telah mampu mempercepat proses tersebut dengan memasang pemindai canggih.

Sebuah situs berita Eropa melaporkan pada Senin (26/8/2024) bahwa pemindai tersebut memungkinkan penumpang membawa perangkat elektronik dan kosmetik sebanyak mungkin di bagasi mereka tanpa mengeluarkannya. Pemindai generasi terbaru, yang dikenal sebagai teknologi C3 EDSCB, menggunakan CT scan untuk menampilkan gambar tiga dimensi resolusi tinggi dari isi paket.

Alat ini dapat dengan mudah mendeteksi bahan peledak pada segala jenis kosmetik, cairan, atau perangkat elektronik. Oleh karena itu, penumpang tidak perlu membuka koper atau mengeluarkan sebagian barang bawaannya hingga menimbulkan penundaan, melainkan melalui metal detector.

Meskipun perangkat ini mendapat sambutan positif, Brussels baru-baru ini menyerukan penerapan kembali mode keselamatan yang sebelumnya membatasi cairan hingga 100 mililiter. Laporan teknis yang dikirim oleh Komisi Eropa ke Konferensi Penerbangan Sipil Eropa (ECAC) pada bulan Mei menunjukkan potensi kesalahan.

Ternyata keandalan perangkat lunak pemindaian tidak dapat dijamin untuk wadah dengan kapasitas lebih dari 330 ml. Brussels mengumumkan keputusan untuk memberlakukan pembatasan sementara pada sistem deteksi bahan peledak C3 sebagai tindakan pencegahan sampai masalah teknis tertentu diselesaikan, kata juru bicara komite ECAC.

Juru bicara dewan ECAC secara resmi mengatakan bahwa pandangan terhadap kualitas pemindai generasi baru tidak berubah dan tidak ada masalah dengan kinerjanya. Brussels telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan sementara terhadap penggunaan pemindai C3 sebagai tindakan pencegahan.

Bandara yang menggunakan teknologi ini harus menggunakan pemindai sinar-X tradisional yang kurang canggih. Dari sudut pandang operasional dan keuangan, keputusan ini menciptakan tantangan bagi bandara yang berinvestasi pada pemindai baru ini.

Bandara yang berinvestasi pada pemindai baru ini untuk meningkatkan pengalaman penumpang akan mengalami kerugian, karena pemindai baru ini delapan kali lebih mahal dan empat kali lebih mahal. “Karena sulit untuk menyadari manfaat penggunaan teknologi canggih seperti itu,” kata Oliver Jankovec, direktur jenderal Airports Council International (ACI) di Eropa, dalam sebuah pernyataan.

Keamanan dapat dinegosiasikan dan merupakan salah satu prioritas utama bandara-bandara Eropa. Oleh karena itu, seluruh bandara akan sepenuhnya mematuhi peraturan baru tersebut

Sebagian besar penumpang yang diwawancarai Euronews di bandara Javentem Belgia mengatakan mereka terbiasa bepergian tanpa cairan dan berusaha meninggalkan perangkat elektronik mereka di rumah. Wajar jika perubahan peraturan ini tidak terlalu berdampak pada penumpang.

Namun, mereka yang menggunakan pemindai C3 berteknologi tinggi atau pemindai tubuh canggih di bandara akan melihat perbedaan mendasar dalam kemudahan mereka mengakses gerbang bandara. Namun demikian, tanggapan dari staf bandara dan penumpang sama-sama bulat karena semua orang ingin memulai liburan mereka secepat dan semudah mungkin.

Berdasarkan aturan baru, penumpang yang bepergian pada bulan September harus memastikan kandungan tabir surya dan produk kecantikannya tidak lebih dari 100ml. Penting untuk mengetahui aturan-aturan ini agar Anda tidak ingin membuang waktu luang Anda di pos pemeriksaan bandara.

Ini lebih dari sekedar pemindai otomatis yang mendeteksi cairan di dalam koper dan bagasi. Eropa juga memperbarui teknologinya sehingga penumpang bisa naik pesawat tanpa menunjukkan dokumen seperti paspor

Disebut “FaceBoarding”, sistem ini menggunakan teknologi pengenalan wajah. Mengutip laman Euronews pada Sabtu 11 Mei 2024, FaceBoarding memungkinkan penumpang melewati pemeriksaan keamanan dan gerbang keberangkatan tanpa menunjukkan paspor, tanda pengenal, atau boarding pass. Namun, untuk menggunakan teknologi tersebut, penumpang harus melakukan check-in di kios bandara atau melalui aplikasi.

Faceboarding adalah sistem biometrik yang memungkinkan penumpang menggunakan pengenalan wajah untuk mengakses keamanan dan kontrol pintu. Setelah check-in, penumpang menggunakan kios bandara untuk menyerahkan dokumen dan memindai wajah mereka.

Sebuah aplikasi sedang dikembangkan dan diharapkan diluncurkan pada bulan Juni, sehingga penumpang dapat mendaftarkan informasi mereka terlebih dahulu. Penumpang dapat memutuskan apakah akan memesan satu penerbangan atau seluruh penerbangan hingga 31 Desember 2025.

Setelah check-in, penumpang dapat melanjutkan perjalanan melalui gerbang keberangkatan yang ditentukan di area keamanan. Penumpang dapat melewati gerbang tersebut tanpa menunjukkan kartu identitas atau boarding pass.

Sistem baru ini menggunakan perangkat lunak biometrik yang dirancang oleh perusahaan IT Perancis Thales dan gerbang keamanan oleh perusahaan Swiss Tormacapa. Dengan sistem baru ini, diharapkan penumpang udara dapat mengurangi waktu tunggu di pemeriksaan keamanan dan boarding gate

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *