Sun. Sep 22nd, 2024

Survei: Mayoritas Pemilih Partai Demokrat Minta Agar Joe Biden Mundur dari Pilpres AS

matthewgenovesesongstudies.com, Washington DC – Hampir dua pertiga pemilih Partai Demokrat meminta Presiden AS Joe Biden mundur dari proses pemilihan presiden AS. Mereka juga meminta partainya mengajukan calon lain.

Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan The Associated Press-NORC Public Affairs Research Center, dilansir laman VOA Indonesia, Kamis (18/7/2024).

Sebagian besar jajak pendapat dilakukan sebelum upaya pembunuhan Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).

Tidak jelas apakah penembakan itu memengaruhi persepsi publik terhadap Biden, namun sejumlah kecil wawancara yang dilakukan setelah penembakan itu tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan prospek Biden.

Hanya sekitar 30 persen pemilih Partai Demokrat yang sangat percaya bahwa Biden memiliki kapasitas mental untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden dengan baik, turun dari 40 persen dalam jajak pendapat AP-NORC pada bulan Februari.

Para pemilih dari Partai Demokrat juga lebih cenderung mengatakan bahwa mereka tidak senang dengan Biden sebagai calon presiden mereka saat ini dibandingkan sebelum kinerja buruk Biden dalam debat presiden bulan lalu.

Sekitar separuh responden merasa tidak puas, naik dari 40 persen dalam jajak pendapat AP-NORC pada bulan Juni lalu.

Publik Amerika cenderung melihat Donald Trump lebih mampu (42 persen) memenangkan pemilu AS 2024 dibandingkan Biden (18 persen). Sekitar seperempat responden berpendapat Biden dan Trump memiliki peluang yang sama untuk menang.

Hanya sepertiga pemilih Partai Demokrat percaya Biden bisa mengalahkan Trump, sementara sekitar 30 persen berpendapat keduanya memiliki peluang yang sama dan 16 persen berpendapat Trump akan menang.

 

Di sisi lain, mayoritas pemilih Partai Republik yakin Trump akan menang.

Meskipun hasil jajak pendapat tersebut tampak luar biasa bagi Partai Demokrat, hingga 40 persen orang dewasa yang disurvei menganggap Biden lebih jujur ​​dibandingkan Trump. Hanya 20 persen yang berpendapat sebaliknya.

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris juga menjadi pusat diskusi mengenai apakah Biden harus mengundurkan diri. Jajak pendapat menunjukkan bahwa ia memiliki tingkat popularitas yang sama dengan Biden, namun jumlah orang Amerika yang memiliki opini negatif terhadapnya sedikit lebih sedikit dibandingkan Biden. Sekitar 60 persen pemilih Partai Demokrat mengatakan Harris akan menjadi presiden yang baik, sementara 20 persen berpendapat Harris tidak akan menjadi presiden yang baik.

Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan terhadap 1.253 orang dewasa yang diwawancarai antara tanggal 11 dan 15 Juli, menggunakan sampel yang diambil dari panel AmeriSpeak berbasis probabilitas NORC, yang dianggap mewakili populasi Amerika. Margin sampling error seluruh responden plus minus 3,8 persen.

Pertumpahan darah di Pennsylvania meninggalkan kesan mendalam bagi banyak warga Amerika Serikat. Pasalnya, peristiwa penembakan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan lemahnya pengamanan pejabat negara.

Itu juga merupakan momen dramatis dalam sejarah politik AS yang pasti akan terulang kembali dalam video dan foto.

Dalam pidatonya, Presiden Joe Biden meminta masyarakat Amerika untuk mendinginkan suhu politik selama kampanye pemilihan presiden AS, dikutip dari BBC.

“Ini seharusnya tidak menjadi penyebab ketidaknyamanan,” dia memperingatkan.

“Tidak peduli seberapa kuat keyakinan kita, kita tidak boleh melakukan kekerasan.”

Serangan mulai mengalir melalui dialog partisan di Amerika Serikat, seiring dengan banyaknya anggota Partai Republik yang mengecam Joe Biden dan Partai Demokrat karena menciptakan lingkungan retorika yang mendukung kekerasan.

 

Partai Republik mengutip peringatan mengerikan dari Partai Demokrat bahwa mantan presiden AS adalah seorang diktator dan mengancam demokrasi sebagai contoh bahasa yang dapat menginspirasi seorang pembunuh.

Partai Republik juga mengatakan: “Mereka mencoba menyingkirkannya dengan banyak cara lain, secara finansial, dan mereka mencoba memenjarakannya,” kata Donald Trump Jr. dalam sebuah wawancara televisi.

Banyak anggota parlemen Partai Republik yang menuduh Presiden AS Joe Biden terlibat dalam upaya pembunuhan saingannya pada pemilu AS 2024, Donald Trump.

Ketika Biden menyerukan perdamaian setelah insiden tersebut, Perwakilan Partai Republik Mike Collins dari Georgia menulis: “mencoba untuk menetralisir ancaman tersebut.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *