Sun. Sep 22nd, 2024

Tak Jera, Pria di AS Kembali Selundupkan Narkoba Meski Sudah Pernah Ditangkap Polisi

matthewgenovesesongstudies.com, Seattle – Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada Rabu (24/7/2024) mengatakan mereka menyita obat-obatan terlarang dari seorang penumpang dua kali seminggu di bandara Seattle, AS.

Petugas CBP menyita beberapa pon ketamin, kodein, dan gamma hidroksibutirat, yang umumnya dikenal sebagai “GHB” dari seorang penumpang yang memasuki Amerika Serikat dari Eropa.

Keesokan harinya, dia kembali ditangkap membawa narkoba di bandara yang sama, demikian informasi Bea Cukai dilansir Upi, Jumat (26/7/2024).

Dia ditangkap dan diserahkan ke Departemen Kepolisian Pelabuhan Seattle dan sekarang menghadapi tuduhan kepemilikan dengan maksud untuk mendistribusikan ketamin berdasarkan hukum negara bagian Washington, kata situs tersebut. 

“Petugas CBP di pintu masuk Seattle dari Tacoma International melakukan pekerjaan yang baik dalam melarang narkotika,” kata Brian Humphrey, direktur operasi di kantor lapangan CBP di Seattle.

Kata pemerintah federal. Pria berusia 43 tahun yang belum diketahui identitasnya ini pertama kali tiba pada 19 Juli di Bandara Seattle-Tacoma dari Amsterdam, Belanda, saat pertama kali ditangkap.

Saat menggeledah kopernya, petugas CBP menemukan lebih dari 12 pon ketamin dalam bentuk cair dan bubuk.

Namun, tak lama setelah jaminan diberikan, penumpang tersebut, yang tidak diidentifikasi sebagai warga negara AS, terlihat lagi di bandara saat mencoba menaiki penerbangan ke London ketika petugas CBP menemukan lebih dari setengah pon ketamin.

Upaya ini dipimpin oleh Direktur Regional Pelabuhan Seattle Rene Ortega.

“Petugas CBP juga menggunakan wewenang pemeriksaan perbatasan khusus mereka untuk mencegah orang mengimpor obat-obatan berbahaya dari Amerika Serikat, sehingga menghentikan ancaman terhadap negara lain,” kata Humphrey.

Saat ini, ada cerita lucu tentang lepas dari narkoba.

Polisi Peru melakukan penggerebekan narkoba dengan bantuan khusus Santa Claus di Huacal, dekat ibu kota Lima.

Sebuah video yang dirilis oleh polisi Peru Sabtu lalu menunjukkan seorang petugas dari unit intelijen kota, yang dikenal sebagai Pasukan Hijau, berpakaian seperti Sinterklas. Dia terlihat mendobrak pintu dengan palu dan membantu menahan tersangka.

CEO Green Force Walter Palomino mengatakan akses ke toko obat sulit. Jadi, polisi menyamar sebagai Sinterklas untuk mendekati lokasi kejadian. Sebab, warga sekitar belum mengetahui apa yang akan dilakukan polisi, dari laman Voice of America di Indonesia, Selasa (26/12/2023).

Sebelumnya, polisi Peru merilis video kegiatan tersebut setelah pesta tersebut memanfaatkan Halloween sebagai kesempatan untuk mencegah aktivitas kriminal.

Sejumlah petugas polisi menyembunyikan dan menyita narkoba, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (3/11/2023).

Kolonel Walter Palomino, Kepala Tim Polisi Hijau, mengatakan bahwa Montenegro di Lima, Peru tidak dapat diakses oleh polisi.

Pekerjaan ini memerlukan perencanaan yang baik, bahkan sebelum pekerjaan dimulai.

“…Memanfaatkan pesta ini, kami mengenakan pakaian kami dan berhasil berbicara dengan para penjahat yang menjual narkoba di daerah tersebut,” kata Palomino.

Pada Selasa malam (31/10), usai menggerebek sebuah rumah di Montenegro, mereka menangkap dua bersaudara. Mereka membawa keduanya ke kantor polisi untuk difoto dengan uang curian.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *