Sun. Sep 8th, 2024

Tak Lagi Pakai APBN, Jokowi Cari Investor untuk Proyek Food Estate

By admin Jul25,2024 #Food estate #Jokowi

Liputan.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah sedang mencari investor untuk proyek lumbung pangan atau food estate di Tanah Air.

Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (EPBN) saat ini tidak digunakan untuk pengembangan proyek food estate.

Kata Joko di Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024) “Yang kita promosikan sekarang bukan dari APBN.

Jokowi belum berencana mengunjungi food estate di Kalimantan Tengah. Ia mengatakan, saat ini pun ia sedang mencari investor yang mau berinvestasi di food estate.

Kata dia, investor masih terus mencari investor.

Sebagai referensi, NTT memiliki tiga lokasi food estate di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Kabupaten Sumba Tengah di Indonesia. Jokowi berharap kehadiran aset pangan tersebut dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional

“Saya kira kalau kita melakukan ini, saya yakin food estate di Kalimantan Tengah, food estate di Sumut, dan food estate di NTT akan mampu membangun ketahanan pangan yang baik bagi negara kita dan kemudian kita fotokan itu. jalan. bahwa kami siap di provinsi lain juga.

Istana membantah aset pangan yang dikembangkan Menteri Pertahanan Pravo Subianto merupakan proyek gagal. Koordinator Tim Khusus Presiden Ari Dupayana mengatakan food estate perlu diperhatikan.

Ya (belum gagal) tapi masih dievaluasi karena banyak hal rumit dalam pelaksanaannya yang harus sempurna, kata Ari kepada awak media di Istana Negara Jakarta, Senin (22/1). / 2024)

 Ari mengatakan proyek food estate perlu ditingkatkan. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan ketahanan pangan.

“Dalam implementasinya perlu dilakukan evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan secara terus menerus. Ya, agar tujuan kebijakan bisa tercapai,” ujarnya.

Ari menjelaskan, Proyek Food Estate bertujuan untuk mengatasi situasi pangan nasional yang dihadapi negara. Sebab saat ini sedang terjadi krisis pangan di dunia 

Setelah epidemi ini, menjadi jelas bahwa seluruh dunia sedang mengalami krisis pangan. Ari mengatakan, “Banyak negara yang kemudian gagal karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pangannya, dan harga pangan di pasar dunia pun ikut meningkat.

Untuk menjawab hal tersebut, lanjut Ari, ada keberhasilan besar di dalam negeri sehingga Presiden Jokowi bergerak menyikapi dampak wabah dan krisis pangan tersebut.

Oleh karena itu, prinsip cadangan pangan adalah menghasilkan produk yang dapat memenuhi cadangan pangan pemerintah, sehingga kita dapat memenuhi kapasitas kita untuk mandiri di bidang pangan, tidak perlu impor, tidak perlu bergantung pada. .Negara lain, terutama bila harganya memadai.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *