Fri. Sep 20th, 2024

Tak Niat Bunuh Ibu dan Anak, Ini Sasaran Utama Pelaku Pembunuhan Sadis di Palembang

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Penyebab pembunuhan sadis yang membuat ngeri warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya terungkap. Suganda (31), satu-satunya pelaku yang kini ditetapkan sebagai tersangka, WA (40) dan anak korban FA (14) menunjukkan isi hatinya hingga mengakhiri hidup secara tragis.

Peristiwa maut itu terjadi pada Selasa (15/4/2024) pagi pukul 09.00 WIB, Sumsel, Palembang, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Kecamatan Tanjung Bubuk, rumah korban.

Kapolrestabes Palembang Kompol Harrio Sugihartono mengatakan, pembunuhan berencana sadis itu dilakukan Suganda saat WA disakiti oleh suaminya Anun Kurniawan.

Suganda yang bekerja sebagai buruh di perkebunan Anun Kurniawan selama tiga tahun dijanjikan gaji bulanan sebesar Rp3 juta. Bukannya menerima gaji sesuai janjinya, Anun Kurniawan justru malah membuat Suganda marah karena salah membayar gaji.

Ia mengatakan pada Kamis (18/4/2024): “Pembunuhan itu direncanakan, tujuan utamanya adalah membalas dendam kepada suami korban karena tidak membayar penuh gaji bulanannya.”

Sebelum kejadian, Suganda meninggalkan rumahnya dengan membawa pisau dapur di tangannya dan menuju lokasi kejadian (TCP). Suganda bertemu Anun Kurniawan di sana dan berencana membalas dendam atas patah hati yang sudah lama dialaminya. Namun saat masuk ke rumah korban, Suganda tidak menemukan bosnya.

Tujuannya untuk mencelakakan suaminya (Anun Kurniavan). Akhirnya terjadi perbincangan karena istri Anun Kurniawan tidak ada di rumah, ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Awalnya Suganda merencanakan pembunuhan sadis ini, namun sasarannya adalah Anun Kurniawan, bukan WA dan FA. Saat bertemu WA, terjadi adu mulut yang memicu emosi Suganda akibat ucapan kasar WA. Korban WA dan Suganda Suganda terlibat saling dorong hingga korban WA terluka.

Tersangka menemukan sebuah pistol blankong yang ditemukan di luar rumah dan biasa digunakan untuk menggali. Suganda langsung menggunakan blankong di kepala dan memukul WA.

Suganda yang mendengar FA menghubungi putra korban Anun Kurniawan di kamar, langsung menghampiri siswi SMA asal Palembang itu dan melecehkannya.

Suganda kembali membunuh korban WA dengan menggunakan blekong karena belum mati. Tersangka kemudian ke dapur, mengambil pisau dapur, mendatangi FA dan menusuk perut FA, ujarnya.

Frustrasi dengan penderitaan WA, Suganda kembali mengeksekusinya, hingga untuk terakhir kalinya ada sepotong blankong yang tertancap di kepala WA. Akibat ayunan yang keras tersebut, gagang blankong patah. Anun Kurniavan yang baru pulang saat kejadian langsung mengetuk pintu. Karena tidak ada jawaban, ia memanggil putra bungsunya GA (7) dan mencoba membuka pintu.

Dia juga berhasil mendobrak pintu, namun tidak terbuka. Akhirnya Anun berhasil meminta bantuan warga sekitar untuk mendobrak pintu tersebut.

Namun sayang, istri dan anaknya ditemukan tewas. VA tergeletak tak bernyawa di depan rumah, dan FA tergeletak tak bernyawa di kamarnya. Saat itu Suganda bersembunyi di salah satu kamar dan akhirnya kabur dari rawa. Barang bukti berupa pakaian dan telepon genggam langsung dibuang ke rawa, ujarnya.

Kurang dari 24 jam, Suganda ditangkap saat bersembunyi di rumah kerabat jauh bernama Deni yang tinggal di Kecamatan Sukarami, Palembang.

Salah satu barang bukti yang menjadikan Suganda sebagai tersangka adalah sidik jari pada sepatu Suganda yang ditinggalkan di kamar depan rumah korban. “Setelah dilakukan pemindaian, kami akan melacak kejadian tersebut dan menentukan tempat persembunyiannya,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *