Mon. Sep 16th, 2024

Tanggapan Sandiaga Uno Soal Wacana Dana Pariwisata Berkelanjutan Lewat Tiket Pesawat yang Banyak Diprotes

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ada kabar pemerintah bersiap memungut biaya atau dana wisata melalui tiket pesawat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku pemerintah berencana mengadakan pertemuan untuk membahas pembiayaan pariwisata berkelanjutan.

Memang ada pertemuan untuk membahas rencana pembiayaan pariwisata berkelanjutan, kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers Weekly Brief bersama Sandi Uno yang digelar secara online di Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Sandi ini meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya tiket. Alasannya, belum ada keputusan mengenai pembebanan tersebut. Menparekraf mengakui, hingga saat ini harga tiket pesawat masih tergolong mahal, berdasarkan saran dan keluhan masyarakat yang akan melakukan perjalanan dengan pesawat di dalam negeri maupun luar negeri.

Sandi pun mengakui, banyak keluhan masyarakat yang memprotes mahalnya harga penerbangan domestik, bahkan melebihi harga penerbangan internasional. Meski Kemenparekraf gencar mendorong wisatawan untuk berwisata ke Indonesia saja.

“Jangan khawatir mulai hari ini, kami tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang lebih mahal lagi,” ujarnya. Untuk saat ini persoalan dana untuk pariwisata masih terus dikaji dan beberapa opsi pemilihan dana serta besaran dana sedang dihimpun.

Dana abadi bidang pariwisata, lanjutnya, bertujuan untuk mempromosikan brand nasional guna mendukung keberlangsungan kegiatan (event) nasional di tingkat nasional dan internasional. Dalam hal biaya wisata, mereka memastikan pelaporan biaya yang transparan.

Transparansi tentunya harus sangat transparan karena sekarang adalah era yang penuh dengan kebutuhan akan transparansi dan keterbukaan penuh, dan itu akan dikelola secara transparan, jelas Sandi.

“Kami mewajibkan pelaporan dan memastikan tidak membebani penumpang dengan tiket pesawat,” lanjutnya.

Sebelumnya, beredar surat undangan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan di media sosial yang disampaikan pengamat penerbangan sekaligus anggota dewan pakar Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Alvin Lie melalui akun Twitter atau platform X miliknya. Surat itu berbicara tentang pengenaan biaya wisata melalui tiket pesawat.

Berikut halaman pertama seruan rapat koordinasi pembahasan usulan Perintah Presiden tentang Dana Pariwisata Berkelanjutan dengan program setoran tiket pesawat, tulis Alvin di akun @alvinlie21, seperti dikutip, Senin. .

Alvin mengumumkan panggilan tersebut karena panggilan tersebut tidak bersifat rahasia. Undangan yang disampaikan Alvin datang dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Namun rapat akan dipimpin oleh Pj Deputi Bidang Pariwisata dan Akses Permodalan Ekonomi Kreatif. Undangan tersebut juga ditandatangani secara digital oleh Deputi Bidang Pariwisata dan Akses Ekonomi Kreatif Permodalan, Tahyanto Abdillah.

Sesuai undangan, pada Rabu, 24 April 2024, mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, di ruang rapat Kementerian Koordinator, akan dilaksanakan pembahasan Keputusan Presiden tentang Dana Pariwisata yang dihimpun. melalui tiket pesawat. Kelautan dan perikanan. Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) pun menaruh perhatian pada wacana harga tiket.

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengkritik rencana pengembangan pariwisata. Tulus menilai jika pemerintah terpaksa menerapkan rencana iuran melalui tiket pesawat, maka itu dianggap sebagai tindakan pemerasan.

“Kalau bersifat memaksa, bisa dikategorikan pemaksaan terhadap masyarakat sebagai penumpang pesawat, atau pemerasan!” kata Tulus kepada Merdeka.com, Selasa (23/04/2024) di Jakarta.

Tulus menjelaskan, penumpang pesawat tidak hanya dipenuhi wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu, rencana retribusi tiket pesawat berpotensi meningkatkan harga jual tiket yang sudah mahal. Sebab, kebijakan ini berpotensi merugikan masyarakat.

“Juga tiket pesawat sekarang mahal. Katanya Sandiaga (Menparekraf) bilang seharusnya harga turun, tapi kenapa naik. Jadi tidak konsisten,” kata Tulus.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan sedang menyusun rancangan peraturan dana pariwisata berkualitas yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkualitas, kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Marves Odo RM di Jakarta, Senin, seperti dikutip Antara.

Menurutnya, ekosistem pariwisata yang berkualitas didasarkan pada empat pilar, yaitu daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, destinasi unik, dan pelayanan wisata bernilai tinggi. Salah satu upaya konkrit dalam penyelenggaraan pariwisata berkualitas adalah perlindungan lingkungan hidup melalui restorasi hutan mangrove.

Berdasarkan penelitian CIFOR, kata Odo, hutan bakau merupakan salah satu hutan paling kaya karbon di daerah tropis. Hutan ini mengandung lebih dari 1.000 Mg karbon per hektar. Menurut Odo, wacana pengembangan pariwisata berkualitas melalui partisipasi aktif berbagai pihak terkait masih dalam tahap kajian awal, serta pembahasan yang melibatkan berbagai sektor.

Kajian tersebut melihat upaya untuk mendukung peningkatan pergerakan wisatawan domestik melalui destinasi tersebut. “Berbagai kebijakan terkait pariwisata berkualitas bertujuan untuk memberikan manfaat yang signifikan yang dampaknya akan dirasakan masyarakat. Upaya ini juga mendukung Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Selain dana abadi, Odo juga membahas upaya pengembangan pariwisata berkualitas di Indonesia melalui Proudly Traveling in Indonesia (BBWI). Dengan langkah tersebut, pemerintah menargetkan pariwisata dalam negeri meningkat dari 1,25 menjadi 1,5 miliar perjalanan pada tahun 2024, dengan potensi pendapatan pariwisata sekitar Rp3 triliun.

“Tujuan tersebut tertuang dalam BBWI yang didukung oleh beberapa kebijakan antara lain diskon tol, integrasi paket wisata dengan kereta api, penyelenggaraan event nasional dengan sistem perizinan terintegrasi melalui OSS,” tutup Odo.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *