Fri. Oct 4th, 2024

Tanggapi Usulan AHY Soal Pembentukan Badan Air Nasional, Menteri PUPR: Koordinasi Makin Rumit

matthewgenovesesongstudies.com, Denpasar – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menanggapi usulan pembentukan Badan Air Nasional oleh Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR). /BPN) Agus Harimurthy Yudhyono atau AHY.

Basuki menilai, pembentukan badan air nasional dikhawatirkan akan menyulitkan koordinasi antar lembaga. Menurutnya, saat ini lembaga pengelola sumber daya air nasional sangat patut dicontoh.

“Sekarang masih efektif karena Dewan Kesehatan Air Nasional membantu kami. Inklusif, kami siapkan lalu dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam Kementerian PUPR,” kata Basuki saat ditemui di Malasti. Water Carnival, salah satu side event World Water Forum ke-10 di Pantai Melasti, Ongasan pada Kamis (23/5/2024).

Perlu diketahui, pengelolaan sumber daya air saat ini berada di bawah pengawasan Dewan Air Nasional yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (MENCO MARVES) Luhut Binsar Pandjaitan.

Basuki mengatakan, wacana pembentukan Badan Air Nasional adalah sahih.

“Selama kita dan BMKG bersinergi dengan pertanian, kehutanan, Dewan Sumber Daya Air Nasional kita banyak membantu. Tidak mudah, kalau lebih banyak lembaga, koordinasi jadi lebih sulit,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhovino (AHY) dan Menteri Dalam Negeri (Mandagari), Tito Karnavian menyinggung urgensi pembentukan Badan Air Nasional.

Melansir kanal Bisnis matthewgenovesesongstudies.com, usulan tersebut disampaikan pada Rabu (22/5/2024) pada Bali World Water Forum ke-10 di Kantor Otoritas Lokal dan Regional di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

Dalam jumpa pers usai acara, AHY mengaku sempat mengemukakan gagasan tentang pentingnya mengkoordinasikan seluruh urusan pengelolaan air baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, subdivisi, hingga desa.

Ia mengatakan: “Artinya kita berharap ada organisasi yang khusus menangani air. Ini bukan yang pertama, sudah banyak negara yang sudah membentuk lembaga yang berkompeten dalam pengelolaan air secara komprehensif.”

AHY menambahkan: “Kerjasama dan kerja sama dengan pemerintah daerah juga menjadi kekuatan, dan regulasi sudah dipersiapkan dengan baik.”

 

Oleh karena itu, AHY menilai pembentukan Badan Air Nasional bukan sekedar penambahan birokrasi baru, melainkan wadah pengorganisasian yang besar untuk mengatasi berbagai tantangan di bidang air, termasuk krisis air.

Namun AHY menyatakan mereka tidak mempunyai kewenangan agar Badan Air Nasional nantinya bisa dibentuk di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia bersikeras itu hanya saran. 

Tapi saya tidak punya kewenangan, saya hanya bilang di forum internasional atau akademik, kalau ada nilai baik atau positif, kita bisa berdiskusi. Ini baik bagi kami dan bagi pemerintah di tingkat regional.” 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *