Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menjelang Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat Idul Fitri. Hukum shalat ini sunah sukakadah (sangat dianjurkan) sebagaimana diwajibkan pada tahun kedua Hijriah.

Rasulullah SAW selalu berkarya sampai wafat dan dilanjutkan oleh umatnya hingga saat ini.

Secara umum syarat dan rukun salat Idul Fitri sama dengan salat fardhu lima waktu. Namun banyak pula penambahan teknis yang bersifat sunnah. Menurut NU Online, waktu salat Idul Fitri dimulai dari subuh hingga waktu salat Dhuhur.

Disunnahkan mempersingkat waktu salat Idul Fitri untuk memberikan kesempatan bagi yang belum membayar zakat fitrah. Berbeda dengan salat Idul Adha yang disunnahkan mempercepat waktu pelaksanaannya sebagai upaya memberikan keleluasaan bagi yang hendak berkurban.

Sholat Idul Fitri mempunyai tata cara tersendiri yang harus diikuti. Hal pertama yang harus dilakukan saat menunaikan salat Idul Fitri adalah niat.

Niat salat Idul Fitri bisa dilakukan dalam hati sekaligus takbiratul ihram (baca Allâhu akbar).

Berikut pernyataan niatnya:

Shalawat Allah امًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika anda seorang imam, gunakanlah “imaman”) lillâhi ta’âlâ.

Itu berarti:

“Saya niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (untuk menjadi makmum/imam) karena cinta kepada Allah Ta’ala.”

Setelah takbiratul ihram, selanjutnya yang dilakukan adalah membaca doa iftitah. Maka disunnahkannya takbir sebanyak tujuh kali.

Di antara setiap takbir dianjurkan untuk membaca pengucapan berikut:

Allah mengetahui apa yang difirmankan Allah نَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bucratan wa ashîla

Itu berarti:

“Allah Maha Besar dengan segala keagungan, segala puji bagi Allah dengan banyak puji, Maha Suci Allah, baik di pagi hari maupun di sore hari.”

Selain bacaan di atas, anda juga bisa membaca tasbih di sela-sela takbir:

Tuhan memberkati Anda dan Tuhan memberkati Anda

Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar

Itu berarti:

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

Setelah 7 takbir, barulah membaca Surat Al-Fatihah dan disunnahkan membaca Surat Al-A’la.

Langkah selanjutnya adalah ruku’, berbaring, duduk di antara dua sujud dan seterusnya hingga berdiri kembali seperti shalat biasa.

Setelah takbir rakaat kedua, disunnahkan melakukan takbir sebanyak lima kali seperti takbir rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Kemudian dilanjutkan dengan musim dingin, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Usai sapa, jamaah diimbau mendengarkan terlebih dahulu khutbah khatib bahkan tidak meninggalkan tempat salat.

Berbeda dengan salat Jumat, khutbah salat Idul Fitri dilaksanakan setelah salat dua rakaat. Sedangkan pada salat Jumat, khutbahnya dilakukan sebelum salat dua rakaat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *