Sat. Sep 21st, 2024

Telkom Indonesia: Investasi di GoTo Tak Hanya Soal Capital Gain

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengungkapkan investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk bukan sekadar untuk capital gain.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan, investasi di GoTo tidak hanya sekedar capital gain, namun diharapkan menghadirkan berbagai sinergi dan nilai tambah.

“Kalau dilihat dari nilai sinergi yang kami peroleh dari GoTo dari tahun ke tahun tumbuh signifikan. Dengan sinergi yang kami terima, kami tidak ada niat untuk mendivestasikan investasi kami di GoTo,” kata Heri dalam konferensi pers. (2024-05-03).

Heri menambahkan, ada nilai tambah yang mungkin tidak bisa diraih Telkom jika tidak berinvestasi di GoTo. Oleh karena itu, Telkom Indonesia saat ini belum ada niat untuk menjual investasinya di GoTo.

“Bahkan akan terus kami kembangkan untuk mendapatkan nilai maksimal dari sinergi ini,” lanjutnya.

Telkomsel mencatatkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar Rp 403 miliar dari GoTo pada kuartal I 2024.

Sedangkan pada kuartal yang sama tahun lalu, Telkom mencatatkan laba yang belum direalisasi dengan tarif yang sama. Kemudian pada kuartal I 2024, Telkom mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,05 triliun.

“Jika kerugian yang belum direalisasi dari GoTo dikecualikan, maka untuk periode hingga kuartal I 2024, kami mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,33 triliun atau tumbuh 3,1%,” tutupnya.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun pada akhir kuartal I 2024 atau tumbuh 3,7% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan hasil bisnis data, internet, dan layanan TI sebesar 11,3% year-on-year menjadi Rp 22,1 triliun.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat positif Rp 19,4 triliun atau meningkat 2,2% dengan margin EBITDA stabil di kisaran 51,9%. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh positif 3,1% dengan rate 16,9%.

Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan sangat memuaskan di tengah kondisi industri yang berat.

“Pada awal tahun 2024, TelkomGroup masih fokus pada langkah transformasi dengan strategi utama Five Bold Moves. Untungnya, kinerja perseroan masih berjalan sangat baik meskipun kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global efek yang besar. kondisi makroekonomi, termasuk perkembangan saham Telkom,” kata CEO Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Namun Telkom optimistis apa yang dilakukan saat ini akan membuahkan hasil positif bagi keberlangsungan perusahaan di masa depan. Kami akan fokus pada penguatan konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital.

Di segmen seluler, Telkomsel sebagai anak perusahaan Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp 28,5 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan Bisnis Digital sebesar Rp19,7 triliun atau pertumbuhan tahunan sebesar 8,6%. Lalu lintas data juga tumbuh sebesar 14,4% menjadi 4.823.809 TB.

Telkomsel terus fokus untuk menghasilkan pangsa pasar dengan jumlah pelanggan seluler mencapai 159,7 juta atau meningkat 5,7% dan pelanggan IndiHome (B2C) residensial sebanyak 8,9 juta pada akhir Maret 2024.

Untuk memperkuat posisinya sebagai pemain dominan dalam jangkauan koneksi dan kualitas layanan, Telkomsel saat ini memiliki 257.349 Base Carrier Station (BTS) yang terdiri dari 4G dan 710 BTS 5G.

Pada segmen Enterprise, perseroan membukukan kinerja sebesar Rp 4,5 triliun dengan B2B Digital IT Services dan Enterprise Communication menjadi kontributor pendapatan utama. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bidang cloud, layanan TI digital, dan layanan keamanan siber, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan pelaku teknologi global.

Selain itu, segmen Rental dan Internasional meningkatkan pendapatan sebesar Rp 4,8 triliun atau 17,8% year-on-year, didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan suara internasional dan infrastruktur digital. Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup mencatatkan pendapatan sebesar Rp449 miliar atau meningkat 24,6%.

Selain itu, perseroan juga memiliki inisiatif InfraCo yang fokus pada pengelolaan infrastruktur dan jaringan melalui unit Telkom Infrastruktur Indonesia yang akan dibentuk pada akhir tahun 2023. Tahun ini 207.671 BTS

Pada bisnis menara telepon, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun atau tumbuh 7,3% year-on-year, didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih masing-masing naik 9,9% dan 4,0% dibandingkan tahun lalu, dan margin meningkat sebesar 83,5% dan 23,6%.

Pada kuartal I 2024, Mitratel menambah 121 menara baru sehingga total kepemilikan menara menjadi 38.135 menara dengan tarif sewa meningkat dari 1,46x pada tahun 2022 menjadi 1,52x pada akhir Maret 2024.

Pada akhir Februari 2024, Telkom melalui anak perusahaan Telkomsat berhasil meluncurkan satelit Merah Putih 2 langsung dari Cape Canaveral, Florida. Satelit tersebut diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan mengambil posisi orbit pada 113 derajat Bujur Timur (113 derajat BT). Ini merupakan satelit ke-11 TelkomGroup dan pertama yang menggunakan teknologi High Definition Satellite (HTS).

Peluncuran satelit Merah Putih 2 merupakan kontribusi penting Telkom dalam mendukung terselenggaranya pemerataan akses komunikasi di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, daerah perbatasan, dan daerah terluar (3T). menjadi landasan yang memperkuat portofolio bisnis satelit TelkomGroup yang dioperasikan oleh Telkomsat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *