Thu. Sep 19th, 2024

Telusuri Dugaan Rekayasa Keuangan Anak Usaha, Kimia Farma Undang Auditor Independen Lakukan Investigasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Kimia Pharma Tbk (KAEF) telah melakukan audit internal terhadap salah satu anak perusahaannya, PT Kimia Pharma Apotek (KFA). Dalam audit internal ini, manajemen KAEF menemukan adanya dugaan pelanggaran integritas dalam penyediaan data pelaporan keuangan yang terjadi di anak perusahaannya, PT Kimia Farma Apotek (KFA).

Direktur Utama PT Kimia Pharma Tbk (KAEF) David Utama menjelaskan dugaan pelanggaran integritas berdampak signifikan terhadap pendapatan, harga pokok penjualan, dan beban usaha yang kemudian berkontribusi signifikan terhadap kerugian perseroan pada tahun 2023.

Kenaikan biaya operasional pada tahun 2023 juga terutama terjadi pada PT Kimia Farma Apotek, tidak terjadi pada tahun sebelumnya.

KAEF kemudian bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan KFA, ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (16 Juni 2024).

Manajemen Kimia Farma kini tengah menyelidiki dugaan tersebut lebih lanjut melalui audit investigasi pihak ketiga yang independen.

“Kami sekarang akan menyampaikan hasil audit kami untuk menyelidiki tuduhan tersebut kepada pemegang saham kami dan regulator pasar modal,” kata David. intoleransi

Manajemen KAEF tidak akan memberikan toleransi terhadap pelanggaran integritas yang terbukti dan akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Hal ini merupakan bentuk komitmen manajemen untuk menyajikan informasi secara bertanggung jawab dan tidak menyembunyikan informasi atau fakta material melalui sistem pengendalian internal dan audit independen.

Sebelumnya, badan usaha milik negara (BUMN) kembali menyita perhatian. Kali ini, PT Kimia Pharma Tbk (KAEF) mengalami kerugian hingga triliunan rupiah. Kerugian besar yang dialami Kimia Farma kini diduga disebabkan oleh rekayasa keuangan.​

Staf Khusus III Menteri BUMN, Aya Sinuringa menjelaskan, Kementerian BUMN kini tengah mendalami penyebab kerugian Kimia Farma sebesar triliunan VND. Kerugian ini diduga akibat rekayasa keuangan yang dilakukan anak usaha tersebut.

Kimia Farma pun demikian. Dikutip Antara, Arya mengatakan, Kamis (6 Juni 2024): “Ada, rekayasa keuangan.”

Kementerian BUMN menemukan dugaan rekayasa keuangan yang dilakukan anak usaha Kimia Farma. Namun, dia tak merinci soal anak perusahaan tersebut. “Temuannya sudah masuk, jadi tinggal kita proses saja,” kata Arya.

Arya menjelaskan, kegiatan rekayasa keuangan yang diduga dilakukan anak usaha Kimia Farma ini berbeda dengan yang terjadi pada dugaan penipuan di PT India Pharma.

“Itu beda, dia (anak perusahaan Kimia Pharma) financial engineer.” ” Aria menjelaskan.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan, bentuk rekayasa keuangan yang diduga dilakukan anak usaha Kimia Farma rupanya membuahkan hasil penjualan dan distribusi yang sukses. Namun kenyataannya, hasil penjualannya tidak sebaik yang diharapkan.

“Misalnya dalam distribusi, sepertinya semuanya berjalan baik meski penjualannya buruk. “Anak KF (Kimia Farma),” kata Alia.

Arya mengungkapkan, temuan dugaan rekayasa keuangan tersebut berdasarkan hasil audit internal PT Kimia Farma.

“Ini jadinya kalau tidak ada audit internal dari KF (Kimia Pharma). KF (Kimia Pharma) dapatnya dari mana? Karena itu yang didapat audit internal,” kata Alia.

Elia menambahkan, permasalahan lain yang terjadi di Kimia Farma adalah meski sudah banyak pabrik yang dibangun, namun pengoperasiannya tidak efisien.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *