Sat. Sep 21st, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Timnas Indonesia sukses mengikuti Piala Asia U-23 2024 setelah melalui drama penalti panjang dengan mengalahkan Korea Selatan 11-10 (2-2) di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Jumat (26/4). ) /2024) getaran pagi hari. 

Hasil tersebut bersejarah karena Garuda Muda melakukannya pada debut di turnamen tersebut. Prestasi tersebut sekaligus membuka peluang Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 di Paris.

Timnas U-23 bisa melakukannya dengan beberapa cara. Pertama, mengalahkan pemenang pertandingan antara Uzbekistan dan Arab Saudi pada babak semifinal yang akan berlangsung pada Senin 29 April 2024 pukul 21.00 WIB di Stadion Abdullah bin Khalifa.

Jika kalah, Timnas U-23 masih berpeluang meraih peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Jika kembali kalah di sana, Garuda Muda masih berpeluang ke Paris.

Syaratnya, mereka memenangi play-off konfederasi melawan wakil Afrika Guinea pada 9 Mei.  Laga perempat final Piala Asia U-23

Saat pertandingan dimulai, Korea Selatan menguasai bola, dan Indonesia beberapa kali memberikan tekanan.

Pada menit ke-8, Korea Selatan merasa sudah unggul setelah Lee Kang-hee menyambar bola liar setelah Indonesia gagal memanfaatkan tendangan bebas. Untungnya, video asisten wasit (VAR) memutuskannya setelah menemukan pemain Korea Selatan berada dalam posisi offside.

Indonesia membalasnya pada menit ke-15. Setelah serangan lewat umpan pendek tak berhasil, Rafael Stroick melepaskan tembakan jauh yang tak mampu diantisipasi kiper lawan. Indonesia memimpin 1-0.

Usai unggul, Garuda Muda berusaha memperbesar keunggulan. Lemparan jauh Pratama Arhan menciptakan situasi berbahaya. Namun, pasukan Shin Tae-yong gagal memanfaatkan sejumlah peluang. Salah satunya adalah kolaborasi Rafael Stroick dan Marcelino Ferdinand.

Di sisi lain, pertahanan Timnas U-23 Indonesia mampu meredam segala serangan Korsel. Sayangnya, Garuda Muda menjadi petaka. Sundulan Eom Ji-Sung berhasil memperdaya Komang Teguh untuk mengakali Ernando Ari pada menit ke-45.

Namun, Indonesia kembali memimpin di masa tambahan waktu. Pada menit 45+3, Rafael Struick mencetak gol keduanya setelah bek asal Korea Selatan itu ragu-ragu mengantisipasi umpan panjang.

Rafael Struick bahkan nyaris mencetak hat-trick saat usahanya tidak bisa diselamatkan kiper lawan di sisa waktu. Skor tak berubah di babak pertama Korea Selatan melawan Indonesia.

Korea Selatan melakukan tiga perubahan pada babak pertama untuk membalikkan keadaan. Namun, mereka masih kesulitan menembus lini belakang Indonesia.

Garuda Muda tetap berbahaya dan menciptakan sejumlah peluang. Tendangan voli Rafael Stroick masih melenceng. Hal serupa juga terjadi pada percobaan Pratama Arhan.

Rafael Struick dan Marselino Ferdinand juga menyia-nyiakan peluang saat waktu tersisa 30 menit.

Korea Selatan kemudian mengepung pertahanan Indonesia. Kang Seong-jin, Lee Jung-jun, dan Kang Sang-yoon bergantian menembak, namun tidak ada yang membuahkan gol.

Dengan Korea Selatan di puncak, momentumnya terhambat oleh VAR. Pemain pengganti Lee Jung-jun yang sebelumnya hanya mendapat kartu kuning setelah melakukan tekel terhadap Justin Hubner, melakukan pelanggaran yang lebih serius. Dia dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-70.

Meski kekurangan pemain, Korea Selatan tetap berusaha menyamakan kedudukan lewat Jeong Sang-Bin dan Cho Hyun-Taek. Sementara itu, Rafael Stroick juga kesulitan menyelesaikan hattricknya.

Saat mencoba mencetak gol ketiga untuk mengakhiri perlawanan Korea Selatan, Indonesia kalah. Jeong Sang-Bin menyelesaikan serangan balik untuk menyamakan skor pada menit ke-84.

Baru di sinilah Indonesia menguasai bola. Sayangnya, mereka gagal memaksimalkan keuntungan dari jumlah pemain. Pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.

Di perpanjangan waktu, kedua tim berusaha memberikan tekanan kepada lawannya dengan sisa tenaga. Namun, banyak peluang bersih yang tidak tercipta. Yang ada justru gelombang besar pelanggaran.

Salah satu peluang terbaik datang dari Justin Hübner yang tendangannya berhasil diselamatkan oleh Baek Jong-Bum. Bola jatuh di kaki James Kelly Sroyer yang usahanya melebar. Tendangan Nathan Tjoe-A-On dan sundulan Ramadhan Sananta juga masih melenceng. Adu penalti terpaksa digelar.

Sepuluh eksekutor pertama yaitu Kim Min-woo, Ramadan Sananta, Lee Kang-hee, Pratama Arhan, Hwang Jae-won, Raphael Struick, Paik Sang-hoon, Marcelino Ferdinand, Byon Jun-soo dan Justin Hubner berhasil menyelesaikan Very sukses. Tugas selesai.

Algojo keenam Korea Selatan Kang Sang-Yoon menjadi nama pertama yang tidak mencetak gol. Namun Arkhan Fikri juga menyia-nyiakan peluang membawa Indonesia meraih kemenangan.

Jeong Sang-Bin, Jeam Kelly Sroyer, Hong Yun-Sang, Rizky Ridho, Cho Hyun-taek, Muhammad Ferrari, Baek Jong-Bum dan Ernando Ari kemudian berhasil mencetak gol.

Penendangnya berputar lagi. Kim Min-woo dan Ramadhan Sananta berhasil. Lee Kang-hee pun demikian, Indonesia akhirnya meraih kemenangan melalui Pratama Arhan.

Korea Selatan: Baek Jong-Bum; Byun Yoon-soo, Cho Hyun-taek, Hwang Jae-won, Hong Si-hoo (Jeong Sang-bin 46), Lee Kang-hee, Paik Sang-hoon, Eom Ji-sung (Hong Yun-sang 75), Kang Seong-Jin (Jang Si-Young 80, Kim Min-Woo 105), Lee Tae-Seok (Kang Sang-Yoon 46), Kim Dong-jin (Lee Young-Jun 46)

Indonesia: Ernesto Ari; Komang Teguh (Mohammed Ferrari 46), Rizky Ridho, Justin Hubner; Rio Fahmi (Fajr Fathur Rahman 65, Jam Kelly Sroyer 100), Ivar Jenner (Arkhan Fikri 100), Nathan Tjoe-a-on, Pratama Arhan; Witan Sulaiman (Ramadhan Sananta 105), Marcelino Ferdinand, Rafael Struik

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *