Fri. Sep 27th, 2024

Tempo Kas Tuntas, Upaya Inovasi Indonesia Eliminasi Malaria di Tanah Papua dan Nasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam upaya mempercepat pemberantasan penyakit malaria, pemerintah memperkenalkan inovasi Tempo Kas Tuntas yang merupakan singkatan dari “Pemberantasan Malaria melalui pemeriksaan darah, pengobatan dan pemantauan kepatuhan penuh terhadap pengobatan”.

Fokus inovasi ini adalah pada intervensi manusia dan vektor melalui upaya penemuan kasus, pengobatan standar, pemantauan obat komprehensif, tindak lanjut pasca pengobatan, dan intervensi vektor pada area kasus positif.

Tempo Kas Tuntas diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rabu, 18 September 2024, di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan menekankan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat dengan memahami pola penyakit dan pola prevalensinya pada populasi tertentu di suatu wilayah tertentu. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pencegahan melalui upaya promosi dan preventif.

“Tugas kita adalah menjaga kesehatan masyarakat. Maka kita perlu mengetahui pola penyakitnya, pola epidemiologinya, agar dapat melaksanakan pencegahan. Karena strategi kesehatan yang paling tepat adalah promosi dan pencegahan. Dari segi biaya jauh lebih murah dari segi kualitas, “kehidupan juga jauh lebih baik”, jelas Menteri Kesehatan RI penyakit menular terbesar TBC itu.

Di Indonesia, malaria merupakan penyakit menular dengan jumlah kasus terbanyak kedua setelah tuberkulosis (TB). Jumlah kasus malaria di Tanah Air akan mencapai 418.546 pada tahun 2023.

“Malaria merupakan penyakit menular dengan jumlah kasus tertinggi kedua di Indonesia setelah TBC. Makanya kita harus melakukan upaya preventif agar masyarakat tidak tertular penyakit,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dari Provinsi Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu (18 September).

 

Menurut Menteri Kesehatan, upaya pencegahan malaria dapat berupa edukasi hingga skrining untuk mengurangi faktor risiko.

“Edukasi pencegahan malaria dapat dilakukan dengan mengajak masyarakat memasang kelambu saat tidur, menggunakan lotion anti nyamuk, minum obat massal (momal) untuk mencegah penularan malaria di masyarakat, serta teliti melakukan skrining dengan tes RDT. sehingga dapat mengurangi faktor risiko jika terkena penyakit malaria,” kata Menteri Kesehatan Budi.

 

Pj Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. Yudhi Pramono mengungkapkan penurunan kasus malaria di kabupaten/kota Papua akan berdampak signifikan terhadap penurunan kasus malaria di seluruh Indonesia. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada eliminasi malaria di tingkat nasional.

Percepatan penurunan kasus secara intensif akan segera dilaksanakan dengan meningkatkan deteksi kasus, pengobatan komprehensif dan pengendalian vektor terpadu, serta pemberdayaan masyarakat di daerah dengan kasus malaria tinggi, kata Yudhi.

Plt Gubernur Papua Tengah, dr. Ribka Haluk berharap program Tempo Kas Lengkap dapat membantu Papua bebas malaria.

“Pemberantasan penyakit malaria adalah tujuan kita. Papua Tengah merupakan salah satu daerah yang kasus malarianya masih tinggi, sehingga diperlukan kerja sama lintas sektor mulai dari pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan organisasi internasional untuk menjadikan Papua sebagai daerah malaria. -wilayah bebas,” kata Rebeka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *