matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi. Ia dilarang mengikuti tiga pertandingan dan denda Rp 25 juta.
Komdis mengambil tindakan menyusul aksi Wahyudi Hamisi pada laga BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo, 3 Maret.
Dia menendang kepala Bruno Moreira yang terjatuh. Wahyudi Hamisi sempat mengacungkan jari tengah ke arah pemain Bajul Ijo.
“Dia melakukan pelanggaran berat terhadap pemain lawan dan pada suatu saat di pertandingan yang sama dia menunjukkan isyarat jari tengah kepada pemain lawan,” tulis keterangan resmi Komdis, Senin (11/3/2024).
Sanksinya larangan bermain tiga pertandingan sejak keputusan diambil dan berlaku pada pertandingan berikutnya serta denda Rp25 juta, lanjut Komdis PSSI.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menilai tindakan Wahyudi Hamisi sangat berbahaya. Ia menyayangkan kelakuan pemain yang seharusnya menghormati rekan satu timnya tersebut.
Tentu saja saya melihat Persebaya bermain melawan PSS Sleman. Kami sangat menyayangkan kejadian ini, kata Yunus Nusi dikutip Antara.
“Kami bekerja sama dengan Komite Wasit Pak Rudi (Yulianto). Kami berharap ada investigasi yang mencakup sanksi berat terhadap pemain,” imbuhnya.
Yunus menilai para pemain harus saling menghormati tanpa bermaksud menyakiti. Ia juga teringat dengan kejadian meninggalnya pemain di Riau dan Lamongan, sehingga Yunus berharap hal tersebut tidak terulang kembali.
“Kami mohon maaf kepada para pemain jika kesehatannya tidak terlindungi. Kami memantau jalannya pertandingan Persebaya dan berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih menunggu surat keberatan Persebaya untuk sampai ke Komite Disiplin,” tutupnya.
Persebaya sebelumnya mengkritik wasit Ginanjar Latif yang memimpin pertandingan. Bajul Ijo kecewa wasit pertandingan hanya memberikan kartu kuning kepada Wahyudi Hamisi meski membahayakan nyawa Bruno Moreira.