matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada tanggal 10 Mei, masyarakat internasional merayakan Hari Lupus Sedunia. Momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit autoimun yang kompleks ini.
Ringkasnya, dari berbagai sumber, systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun dimana sistem imun tubuh menyerang jaringan sehat sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan organ.
Meskipun lupus relatif jarang terjadi, dengan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit ini, lupus sering kali menjadi misteri bagi banyak orang. Oleh karena itu, Hari Lupus Sedunia merupakan bagian dari kampanye kesadaran masyarakat.
Salah satu faktor utama yang berperan dalam perkembangan lupus adalah kecenderungan genetik. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik mungkin memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko terkena lupus.
Namun bukan hanya gen yang menjadi faktor penyebabnya, lingkungan juga memegang peranan penting.
Paparan zat tertentu, seperti sinar matahari, infeksi virus, dan obat-obatan tertentu, meningkatkan risiko lupus.
Lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, otak, dan organ vital lainnya. Gejalanya bermacam-macam, mulai dari ruam kulit sederhana, nyeri sendi, kelelahan ekstrem, hingga masalah organ dalam yang serius.
Lihat video unggulan ini:
Mendiagnosis lupus bisa jadi sulit karena gejalanya mirip dengan penyakit lain dan tidak ada tes laboratorium yang dapat mendiagnosis lupus secara pasti.
Pentingnya Hari Lupus Sedunia adalah untuk memulai perbincangan dan lebih memahami penyakit ini. Dengan meningkatkan kesadaran, kita dapat membantu para penyintas Lupus menjadi lebih kuat dan tangguh.
Peringatan ini juga mendorong penelitian lebih lanjut dan mendorong pencarian solusi yang lebih baik untuk mendiagnosis, mengelola, dan pada akhirnya menyembuhkan lupus.
Melalui pendidikan dan solidaritas, kami dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi penderita lupus, dan kami berkomitmen untuk menciptakan dunia di mana lupus tidak lagi menjadi ancaman.
Oleh: Belwana Fasya Saad